Presiden Perintahkan BIN Urus Eks Tapol Papua yang Sakit

Presiden Joko Widodo memberikan grasi bagi tapol Papua
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
VIVA.co.id - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso, bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 13 Juli 2015. Presiden menugaskan Sutiyoso untuk mengurus tiga dari lima mantan tahanan politik (tapol) dari Papua yang sedang sakit.

"Petunjuk beliau karena supaya saya ambil alih itu, mungkin yang sakit itu saya mau bawa ke Jakarta untuk berobat di sini," kata Sutiyoso kepada wartawan seusai bertemu Kepala Negara.

Menurut dia, seluruh pengobatan akan ditanggung negara. Tak hanya itu, kelanjutan kehidupannya juga akan dicarikan solusi pemerintah. Pemerintah sedang mengusahakan menyediakan pekerjaan untuk mereka. Soalnya selama ini mereka menyandarkan hidup dari keluarga.

Sutiyoso mengaku belum memastikan jenis pekerjaan untuk mantan tapol itu tetapi ada peluang diberikan pekerja di pemerintah kabupaten di Papua. "Kalau kita titipkan satu kabupaten satu saja masa enggak bisa," katanya, berasumsi.

Golkar Mulai Sosialisasi Jokowi Capres Pemilu 2019
Sementara, sepuluh tahanan politik lain yang sampai sekarang belum dibebaskan, kata Sutiyoso, mereka harus mengaku bersalah dan menyatakan akan setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kalau mereka bersedia berkomitmen seperti itu, Presiden akan mempertimbangkan memberikan grasi atau pengampunan.

Kepala BIN: Pembakaran Vihara di Tanjungbalai Aksi Spontan
Sutiyoso meyakini mereka akan mengajukan diri untuk mendapatkan grasi jika melihat lima temannya yang sudah dibebaskan terawat dengan baik. Namun kini mereka masih menolak mengakui kesalahannya.
Ilustrasi formulir pajak

Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat

"Sudah jadi budaya di Indonesia."

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016