Bertemu Jokowi, WNI di London Berebut Selfie

Presiden Jokowi saar bertemu para WNI di Inggris
Sumber :
  • Biro Pers-Setpres

VIVA.co.id – Di tengah kesibukan dalam kunjungan kenegaraan di Inggris, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan bersilaturahim dengan warga negara Indonesia (WNI) di negara tersebut. Antusiasme masyarakat Indonesia di Inggris dinilai luar biasa. Bahkan, mereka buru-buru mendekati Jokowi sebelum acara pertemuan dimulai.

Jokowi Diarak Mobil Hias di Palembang

Ajakan untuk berfoto selfie juga membuat riuh suasana di Wisma Nusantara, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London pada Selasa, 19 April 2016 waktu setempat.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, baru kali ini ia disambut warga yang kebanyakan berpenampilan rapi dengan jas dan blazer. "Saya bertemu masyarakat pakai jas baru kali ini, biasanya di dalam ruangan pakai batik atau putih," kata Presiden Jokowi yang disambut tawa para WNI sebagaimana dirilis Tim Komunikasi Presiden, Rabu, 20 April 2016.

YLKI dan Para Konsumen Kecewa terhadap Jokowi

Dalam kesempatan itu, Presiden mengingatkan bahwa Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Oleh karena itu bangsa Indonesia harus terus optimistis untuk bersatu mencapai kemajuan.

"Apa yang keliru, mengapa kita saling menjelekkan, mencemooh, ribut-ribut sebelum bekerja, ini sebetulnya budaya apa, pesimis, belum-belum sudah pesimis," kata Jokowi.

Menlu: Pemuda Indonesia di Eropa Antusias Bertemu Presiden

Presiden juga mengajak para WNI agar tak cemas dengan persaingan.  "Kita ini mampu bila diberi pesaing, tapi kalau tidak, lupa, terlalu nyaman karena berada di comfort zone. Kita harus siap, kalau ada yang belum baik kita perbaiki,” ujarnya menambahkan.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden juga menjelaskan mengenai 2 hal yang menjadi fokus pemerintahan saat ini yaitu deregulasi dan pembangunan infrastruktur. Dengan 2 hal tersebut, Indonesia kata dia akan bisa memenangkan persaingan di kancah internasional.

"Semua itu dijalankan untuk memenangkan persaingan, baik dalam MEA, TPP dan CEPA dan blok perdagangan lainnya.”

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya