Waseso: Asean Makin Maju, Penyelundupan Narkotik Kian Besar

Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, menyebut negara-negara Asia Tenggara (Asean) makin berkembang dan maju. Lalu lintas perdagangan antarnegara kian pesat seiring pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean.

Demi Gaya Hidup Mewah, 9 Perempuan Terlibat Sindikat Narkoba Tempel di Denpasar

Namun pada sisi lain, kata Waseso, kemajuan bidang perniagaan itu membuka peluang besar bagi penyalahgunaan dan penyelundupan narkotik. Sebagian besar komoditas ekspor dan impor dijalankan melalui jalur laut.

Waseso mengutip laporan Badan PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) yang menyebut bahwa lebih 80 persen penyelundupan narkoba melalui jalur laut.

Jalin Sinergi Pengawasan dengan Kepolisian, Bea Cukai Mataram Raih Penghargaan

“Dalam konteks One Asean, One Community, maka lalu lintas perdagangan lintas batas akan semakin berkembang dan terbuka, namun pada sisi lain hal ini bisa menjadi celah atau sindikat yang ingin menyelundupkan narkoba," ujar Waseso dalam pertemuan petinggi lembaga penegak hukum bidang narkotik negara-negara Asean di Batam, Kepulauan Riau, pada Rabu, 20 Juli 2016.

BNN memprakarsai pertemuan lembaga penegak hukum bidang narkotik negara-negara Asean itu karena Indonesia menjadi salah satu negara tujuan utama penyelundupan narkoba. “Indonesia melihat bahwa sektor interdiksi di pelabuhan laut harus diperkuat,” kata Waseso.

Sarang Narkoba di Deli Serdang Digempur Polisi, 10 Pria dan 1 Wanita Ditangkap

Konferensi itu sekaligus membentuk Gugus Tugas Interdiksi Pelabuhan Laut Asean atau Asean Seaport Interdiction Task Force (ASITF). Waseso berharap ada beberapa capaian penting, seperti pembentukan kontak penghubung ASITF dan sekretariatnya, berbagi informasi, laman resmi sebagai media informasi, dan memperkuat peranan masing-masing negara.

"Dalam pertemuan ini, Indonesia mengenalkan konsep dan mekanisme kegiatan interdiksi secara komprehensif yang dilengkapi dengan keberhasilan pengungkapan kasus. Semoga menjadi inspirasi atau role model (contoh) bagi negara lain di kawasan Asean untuk nantinya diterapkan," katanya.

Tugas dan tanggung jawab ASITF, antara lain, memperkuat jaringan kerja sama antarunit interdiksi pelabuhan dari lembaga antinarkoba Asean, meningkatkan tukar informasi dan intelijen tentang peredaran gelap narkotik, koordinasi dalam operasi dan investigasi antarbatas, dan lain-lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya