VIVA.co.id – Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud diharapkan jadi pemicu pertumbuhan ekonomi di Bali. Kontribusi untuk meningkatkan investasi di pulau Dewata jadi harapan utama.
"Tentu sangat berharap kehadiran raja memberikan kontribusi dan kemajuan investasi yang bisa dikembangkan di Pulau Bali," kata Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta seperti dikutip dari wawancara tvOne, Jumat, 3 Maret 2017.
Investasi di Bali, kata dia, terus berjalan dengan gambaran perkembangan infrastruktur yang terus tumbuh. Kedatangan Raja Salman beserta delegasi pun menjadi daya tarik untuk mengundang investasi termasuk dari Arab Saudi.
"Ya kita harapkan bisa buka peluang investasi di Bali bagaimana memanfaatkan kerja sama antara pemerintah pusat dengan Arab Saudi," jelasnya.
Dikatakan I Ketut, status Bali sebagai destinasi wisata juga harus dimaksimalkan dalam menyambut Raja Salman. Upaya promosi untuk memperkenalkan Bali ke masyarakat Arab Saudi bisa dilakukan dengan kehadiran Raja Salman.
"Sebenarnya ini kan agenda berlibur beliau, bagaimana nanti tempat-tempat yang beliau minta. Tentunya kita akan promosikan, perkenalkan destinasi-destinasi wisata," tuturnya.
Seperti diberitakan, Raja Salman beserta rombongan akan tiba di Bali pada Sabtu, hari ini. Kedatangan Raja Salman akan disambut langsung jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah Bali seperti Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose dan Pangdam IX Udayana Mayjen Kustanto Wdiatmoko.
Rencananya, Raja Salman beserta delegasi akan berada di Bali sampai Kamis, 9 Maret 2017.
Raja Salman Dirawat karena Infeksi Paru, Pangeran MBS Batal ke Luar Negeri
Pemimpin Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz, dilaporkan sakit lagi. Melansir dari Humenglish, tokoh berusia 88 tahun itu dikabarkan menderita radang paru-paru
