PKB dan Demokrat Saling Salip Rebutan Posisi Empat di 2019

Ilustrasi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat rapimnas partai,
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa diprediksi akan bersaing memperebutkan posisi empat besar di Pemilu 2019. Elektabilitas kedua partai ini berbeda tipis mengacu hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Golkar, Gonjang-ganjing Koalisi dan Poros Tengah

Peneliti LSI, Rully Akbar mengatakan PKB dan Demokrat akan masih terus bersaing dalam perolehan elektabilitas.

"Elektabilitas Demokrat saat ini (Januari 2018) sebesar 6,2 persen. Sementara PKB sebesar 6 persen. Perbedaan elektabilitas kedua partai ini hanya dalam hitungan nol koma," kata Rully di kantor LSI, Jakarta, Rabu 24 Januari 2018.

Cak Imin Masih Ngotot Usul Tunda Pemilu 2024

Ia mengatakan pada Agustus 2017 elektabilitas PKB sebesar 8,8 persen. Lalu Demokrat 6,5 persen. Tapi, pada survei-survei selanjutnya mereka semakin tipis bersaing dalam elektabilitas. Pada Desember 2017, elektabilitas PKB sebesar 5,5 persen dan Demokrat 5,8 persen.

Kemudian, Rully menyebut dalam sejumlah survei LSI sebelumnya, menunjukkan dua partai ini saling salip dalam peringkat empat dan lima. Tapi secara isu, ia menilai saat ini PKB sedikit lebih diuntungkan dengan isu-isu ke-Islaman yang cenderung naik menjelang pilkada dan pemilu.

AHY: Rakyat Mana yang Ingin Pemilu 2024 Ditunda?

"Jika partai Demokrat menemukan isu baru yang menggugah maka peluang partai ini di atas PKB, juga besar," jelas Rully.

Terkait manuver Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan putra Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono akan mempengaruhi elektabilitas PKB serta Demokrat. Apalagi kedua nama ini terus diisukan akan disodorkan menjadi calon wakil presiden untuk Joko Widodo.

"Sebagai capres atau cawapres di pemilu 2019 nanti juga akan mempengaruhi elektabilitas kedua partai," kata Rully.

Survei ini dilakukan pada 1200 responden dengan metode multi stage random sampling. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka serentak di 34 provinsi sejak 7 sampai 14 Januari 2018. Margin of error plus minus 2,9 persen dengan riset kualitatif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya