Alasan Jokowi Sindir Ratusan Ribu Hektare Tanah Prabowo

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan seusai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengungkap tujuan utama capres petahana Joko Widodo menyindir capres bernomor urut 02 Prabowo Subianto terkait kepemilikan lahan yang begitu besar di Aceh dan Kalimantan.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Anggota TKN Achmad Baidowi menyampaikan, Jokowi ingin menunjukkan bahwa Prabowo ternyata merupakan penguasa lahan di Indonesia.

"Pak Jokowi ingin memberi contoh kepada publik Indonesia bahwa sebenarnya, contoh penguasaan lahan itu seperti itu," ujar Baidowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Februari 2019.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Padahal, menurut Wasekjen PPP ini, sebagai calon kepala negara, Prabowo seharusnya bisa menjadi contoh dalam semua pelaksanaan kebijakan pemerintah.

Kepemilikan lahan Prabowo yang begitu besar di dua provinsi itu dinilai tidak sesuai dengan kebijakan reforma agraria pemerintah. Kebijakan itu sendiri dimaksudkan untuk secara adil membuat rakyat pemilik tanah mendapatkan hak-hak hukum atas tanah mereka.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

"Jangan kita berkoar-koar menyampaikan kepada publik, harus redistribusi lahan, harus reforma agraria, sementara kita sendiri menjadi bagian dari kelompok yang menguasai. Segelintir orang yang menguasai lahan-lahan yang banyak," ujar Baidowi.

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, sempat menyindir lawannya, Prabowo Subianto, soal lahan hutan yang dimiliki mantan Pangkostrad itu. 

Kata Jokowi dalam debat capres kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Februari 2019, Prabowo memiliki lahan 220 ribu hektare di Kalimantan Timur dan dan sebanyak 120 ribu hektare di Aceh.

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024