Soal Wacana Jabatan Presiden 3 Periode, Ini Kata Andi Mallarangeng

Para pengurus harian DPP Partai Demokrat kembali mengadakan pertemuan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Edwin Firdaus

VIVA – Para pengurus harian DPP Partai Demokrat kembali mengadakan pertemuan, Selasa malam, 19 April 2022. Pertemuan yang dikemas dengan silaturahmi sekaligus buka puasa bersama pengurus DPP Partai Demokrat dilakukan di kediaman Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman. Pertemuan itu disebut untuk menjaga keharmonisan sesama kader partai berlambang bintang mercy tersebut.

DPR Bahas RUU Kementerian Negara, Jumlah Menteri Disesuaikan Kebutuhan Presiden

Tampak hadir Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng, Ketua Bapilu Andi Arief, Wakil Sekjen Jansen, Imelda Sari, Michael Wattimena, Umar Arsal, dan tokoh senior Sarjan Taher. Dalam pertemuan itu tergagas dibangunnya silaturahmi sesama kader Partai Demokrat.

Dalam pertemuan tersebut itu pula tercetus sebuah diskusi yang dinamakan Pendopo Kebangsaan Lebak Bulus. Pertemua bertujuan untuk menguatkan silaturahmi sesama kader Partai Demorkat dan membahas isu-isu politik. Di sisi lain, pertemuan guna menguatkan barisan dan kesetiaan terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Khofifah Sudah Jalin Komunikasi, PDIP Akan Ikut Mendukungnya di Pilgub Jatim?

Politikus Demokrat Andi Mallarangeng

Photo :
  • Karni Ilyas Club (KIC)

Benny K Harman mengatakan, kegiatan buka bersama adalah upaya untuk menjaga silaturahmi sesama kader. Benny juga kembali mengingatkan mengenai kesetiaan terhadap AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. 

Khofifah Nyaman dengan Emil Dardak, Harap 4 Parpol Kompak Dukung di Pilgub Jatim

"Apapun yang terjadi wajib sebagai kader taat kepada AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Jadi kita sebagai kader harus setia kepada AHY. AHY adalah lokomotif Partai Demokrat, dan SBY adalah panutan kader," kata Benny. 

Sementara itu, hal berbeda dikatakan Andi Mallarangeng yang menyikapi adanya wacana perpanjangan pemilu dan demo mahasiswa 11 April lalu. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era SBY ini mengatakan bahwa pembisik di lingkaran Presiden Jokowi terkesan kurang utuh sehingga yang mengakibatkan demo terus berdatangan. 

"Kita harapkan pembisik Presiden Jokowi harus menyampaikan yang utuh dan benar tidak seperti saat ini terkesan tidak utuh. Sehingga sampai saat ini isu wacana penundaan pemilu masih terjadi, yang mengakibatkan demo masih ada," kata Andi Mallarangeng. 

Menurut Andi, isu penundaan sudah selesai, namun wacana mengenai Presiden tiga periode masih bisa terjadi. Menurutnya itu dikarenakan tidak utuhnya informasi yang disampaikan pembisik Presiden Jokowi.

“Kalau perpanjangan pemilu saya anggap selesai saat demo kemarin. Tapi jangan salah wacana tiga periode Presiden bisa saja dimainkan kembali usai lebaran. Makanya harus utuh pembisik kepada Presiden," kata Andi. 

Bahkan, lanjut Andi, apa yang dilakukan Presiden Jokowi beda sekali dengan dilakukan era pemerintahan SBY. Era SBY, menurut dia, semua permasalahan dapat diatasi dengan baik dan selesai, termasuk para menteri selalu hati-hati bicara.

Ditegaskan Andi, berbeda yang terjadi saat ini para menteri masih terus bicara soal penundaan. "Harusnya para menteri taat kepada atasannya yaitu Presiden, karena Presiden satu garis," ujarnya. 

Dan yang terjadi saat ini, sambung Andi, partai koalisi pemerintahan Presiden Jokowi tidak utuh lagi, dikarenakan partai politik sudah memikirkan bagaimana berkoalisi di Pemilu 2024.  “Partai politik sekarang hanya mikirin bagaimana berkoalisi di 2024," ujar Andi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya