Jubir: Bukan Hanya Anies, Siapapun yang Jadi Capres Akan Gunakan Politik Identitas

Bakal capres Anies Baswedan saat di kantor DPP Demokrat
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando kembali menyudutkan bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan. Menurut Ade, jika Anies maju ke Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, pasti ada politik identitas untuk mengeruk elektoral.

Sapu Bersih! Airin Ngelamar Jadi Bakal Cagub Banten ke 4 Parpol

Menanggapi itu, Juru Bicara Anies, Hendri Satrio alias Hensat heran dengan omongan Ade yang berulang kali mengaitkan identitas politik. Dia mengingatkan Ade yang cenderung menakut-nakuti dengan narasi politik identitas untuk mem-framing Anies secara negatif.

Hensat menyampaikan pemilu merupakan ritual politik lima tahunan yang mesti dijalani dengan riang gembira. Kata dia, tak perlu Ade Armando membuat narasi menakut-nakuti bahwa Anies akan munculkan perpecahan,

Diskusi dengan Pebisnis di London, Airlangga Pastikan Stabilitas Ekonomi RI Usai Pemilu 

"Justru tidak ditakut-takuti dengan adanya, ah ini nanti ada perpecahan. Nggak lah, harus riang gembira. Misalnya PPP contohnya. Kabah dipasang sebagai logonya, nggak protes tuh Ade Armando ke PPP?," kata Hensat kepada VIVA, Rabu malam, 12 April 2023.

Baca Juga: Ade Armando: Kalau Anies Maju Pilpres Pasti Ada Politik Identitas

Said Iqbal Tegaskan Partai Buruh Akan Dukung Prabowo Gibran

Ade Armando saat gabung ke PSI.

Photo :
  • Dok. PSI

Dia mengatakan setiap pemilu, politik identitas sulit dihilangkan. Menurutnya, siapapun yang maju dalam kontestasi pemilu, pasti politik identitas itu ada.

"Bro, jangankan Anies Baswedan, siapapun yang maju pasti politik identitas itu ada. Karena yang juga diperkenalkan, dipromosikan adalah identitas. Dan, identitas itu sudah ada dalam jati diri Indonesia," jelas Hensat.

Hensat menekankan urusan politik identitas, semua pasti menggunakan setiap pemilu. Sebab, pemilih terbesar di Indonesia adalah umat Islam. Bagi dia, hal itu wajar jika calon Anggota DPR, partai politik, calon presiden, atau calon gubernur mendekati masyarakat muslim.

"Pemilih terbesar di Indonesia itu kan umat muslim, maka sangat wajar kalau kemudian calon Anggota DPR, partai politik, calon presiden, calon gubernur mendekati umat Islam," lanjut Hensat.

Dia menyebut cara mendekati masyarakat muslim dengan memakai identitasnya agar bisa dapat suaranya. Maka itu, menurutnya, setiap capres yang akan maju pasti pakai politik identitas.

"Caranya bagaimana? Menggunakan identitas umat muslim, supaya mendapatkan suara dari umat muslim. Bukan hanya Anies Baswedan, siapapun yang jadi capres, akan gunakan politik identitas," tuturnya.

Hensat menambahkan hal itu sesuai kondisi Indonesia yakni bhinneka tunggal ika yang merupakan keniscayaan dan jadi kekuatan. Ia bilang yang tidak boleh dan dilarang adalah penyalahgunaan politik identitas.

"Itu tidak bisa, ada punishment. Kalau anda tidak pilih x, anda akan masuk neraka. Kalau anda tidak pilih x akan masuk surga. Nah, itu tidak boleh," tuturnya.

Sebelumnya, Ade yang baru bergabung dengan PSI melempar psywar menyudutkan Anies Baswedan. Dia bilang jika Anies maju Pilpres 2024 pasti akan ada politik identitas.

Menurut Ade, Anies sebagai bacapres justru berulang kali menyebut politik identitas sebagai sesuatu yang normal. Padahal, belajar dari Pemilu 2019 lalu, politik identitas menyebabkan polarisasi besar di tengah masyarakat. 

"Kalau Anies masih maju, pasti ada (politik identitas). Kan dia sudah berulang kali bilang politik identitas itu boleh. Normal dia bilang. Nggak ada yang harus disalahkan," ujar Ade kepada wartawan, Rabu 12 April 2023.

Dia bilang jika Anies maju dalam Pilpres 2024, politik identitas berpotensi kembali dipakai untuk menggaet elektoral.

"Pertanyaannya hanya satu, Aniesnya akan maju nggak? Kalau Anies maju, pasti ada politik identitas, nggak mungkin nggak ada," tutur Ade.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya