Airlangga-AHY Kompak soal Pemilu 2024 Bukan 'The Winner Take It All'

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama AHY di Cikeas
Sumber :
  • Golkar Indonesia

VIVA Politik – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan Partai Golkar dengan Partai Demokrat (PD) sepakat bahwa Pemilu 2024 mendatang bukan the winner take it all atau yang menang mengambil segalanya.

Sinyal Siap Lawan Menantu Jokowi, Ijeck: Kita Mau Bersaing Secara Sehat

"Ke depan, Partai Golkar dan Demokrat sepakat bahwa Pemilu itu bukan the winner take it all, tapi kami ingin Indonesia raya," kata Airlangga usai pertemuan pimpinan Partai Demokrat dan Partai Golkar di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4) malam.

Menurut Airlangga, konsep the winner take it all merupakan budaya kebaratan yang diterapkan oleh Amerika Serikat dan tidak sesuai Pancasila.

Prabowo Pernah Bilang Demokrasi Sangat Melelahkan, Bamsoet Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

"Kita bukan seperti di Amerika, demokrasi yang ke barat-baratan itu demokrasi yang the winner take it all, sedangkan kita demokrasi pancasila. Jadi siapapun yang menang, mari kita bersama-sama membangun negeri," ujarnya.

Airlangga mengaku ingin terwujudnya "pesta politik" yang bahagia di Indonesia, dengan tidak saling memecah-belah satu sama lain.

Ijeck dan Bobby Nasution Bertemu di Jakarta Bahas Pilkada Sumut 2024, Ini Hasilnya

"Karena yang paling kita khawatirkan kalau bangsa ini terbelah dengan politik identitas, kalau di ekonomi ada istilah namanya scare, ada luka yang mendalam. Demikian juga politik, ada luka yang mendalam dan tidak dalam waktu dekat sembuh, nah ini yang ingin kita tinggalkan," tuturnya.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu SBY dan AHY di Cikeas

Photo :
  • Golkar Indonesia

Ia mengingatkan bahwa Golkar dengan Partai Demokrat sepakat bahwa sebelum dan setelah pemilu, tetap bersama membangun negeri.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku sepakat dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk tidak ada eksploitasi politik identitas di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Tadi Pak Airlangga betul sekali mengingatkan kepada kita semua jangan sampai Pemilu 2024 ini seperti ada pembelahan atau benturan keras antara anak bangsa sendiri," kata AHY.

Ia menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun menyampaikan keprihatinannya atas benturan antar-ideologi yang pernah terjadi di Indonesia.

"Bukan hanya tidak sehat tapi juga berbahaya, dan banyak korban ya. Bukan hanya korban politik tapi juga korban jiwa, jangan sampai terjadi lagi dalam sejarah politik bangsa kita," ujarnya.

Partai Demokrat, kata AHY, akan menentang keras berbagai gerakan radikal yang berpotensi menghancurkan persatuan di Indonesia.

"Kami akan menentang keras apakah radikal kanan, radikal kiri, apapun yang ingin menghancurkan persatuan di negara kita. Saya pikir kita sepakat di situ, dan yang secara sadar mencintai negara kita akan menjawab hal yang sama," kata AHY. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya