LSI Denny JA: Elektabilitas Ganjar Cenderung Turun Pertama Kalinya dalam Setahun, Prabowo Melejit

Menhan Prabowo Subianto (tengah) bertemu dengan Ganjar Pranowo di Kebumen.
Sumber :
  • Twitter @ganjarpranowo

VIVA Politik - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melaporkan temuan terbarunya terkait elektabilitas bakal capres 2024. Salah satu temuan itu bahwa tren dukungan terhadap Ganjar Pranowo cenderung mengalami penurunan pertama kali dalam setahun terakhir.

Ditinggal Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo, Anies: Kita Masih Jalan Sama-sama Kok

Peneliti LSI Denny JA, menyampaikan dalam setahun terakhir, dukungan untuk Ganjar relatif tidak stabil. Dia merincikan pada Mei 2022, dukungan terhadap Ganjar sebesar 27,9 persen yang kemudian melonjak jadi 31,8 persen per September 2022. 

Pun, angka dukungan itu kembali naik pada Januari 2023 dengan 37,8 persen. Tapi, hanya selang empat bulan kemudian, suara untuk Ganjar anjlok jadi 31,9 persen pada Mei 2023.

Jazuli: Keputusan PKS Koalisi atau Oposisi Tak Pernah Selera Personal

“Hampir semua lembaga survei menemukan temuan yang sama, ada kecenderungan turunnya elektabilitas Ganjar Pranowo, terutama setelah beberapa kasus misalnya pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah,” kata Adjie, dalam paparannya secara daring, Jumat, 19 Mei 2023.

Pertemuan Prabowo Subianto-Persatuan Purnawirawan (PP) Polri

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Qodari Sebut Jokowi dan Prabowo sebagai Dwitunggal: Tidak Bisa Dipecah Belah

Namun, menurutnya berbeda dengan dua bakal capres lainnya yaitu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dukungan untuk Prabowo melejit dengan perolehan suara melebihi Ganjar yaitu 33,9 persen saat ini dari Mei 2022 yang hanya 27,9 persen. Untuk bakal capres lain yaitu Anies Baswedan cenderung stagnan dan hanya berkutat sekitar 20 persen. 

Adjie mengatakan kegagalan RI jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 membuat mayoritas publik kecewa terhadap Ganjar. Ia bilang dari suara publik menilai Ganjar sebagai salah sosok yang paling bersalah atas batalnya RI jadi host ajang bergengsi tersebut.

"Walau batalnya Indonesia sebagai tuan rumah U-20 bukan putusan oleh tokoh politik domestik atau PSSI, tapi ini dari FIFA. Namun, Ganjar paling disalahkan,” jelas Adjie.

Adjie juga menyinggung kemunculan persepsi bahwa Ganjar bukan tipe pemimpin yang kuat. Dia mengatakan status Ganjar yang dideklarasikan sebagai ‘petugas partai’ justru akan melemahkan persepsi personal Ganjar. 

"Bahkan ada yang mempersepsikan Pak Ganjar sebagai boneka, ini yang kemudian melemahkan persepsi personality dari Pak Ganjar oleh publik. Dia dianggap yang tidak kuat mengambil keputusan sendiri," jelas Adjie.

Dia mengatakan ada persepsi berbeda dan berbanding terbalik dengan penilaian masyarakat terhadap Prabowo. Eks Danjen Kopassus itu dinilai sebagai figur kuat pemimpin parpol sekaligus bisa mengemban jabatannya sebagai Menteri Pertahanan.

LSI Denny JA dalam rilis surveinya juga menyampaikan kategori pemilih seperti pemilih muda hingga pemilih yang tinggal di pedesaan lebih banyak pilih Prabowo dibanding Ganjar. Adapun LSI Denny JA juga berpandangan jika Pilpres 2024 diikuti 3 bakal capres, maka Prabowo yang punya potensi besar melaju ke putaran kedua.

Survei terbaru LSI Denny JA ini digelar dalam kurun waktu 3-14 Mei 2023 di 34 provinsi dengan melibatkan 1.200 responden. Survei menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling.

Survei menggunakan data yang diambil melalui wawancara tatap muka serta kuisioner. Margin of error dalam survei dilaporkan sekitar 2,9 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya