Demokrat Dukung Jokowi Pakai Instrumen Negara agar Pemilu Demokratis: Biar Tak Ada Calon Dijegal

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra
Sumber :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta – Partai Demokrat tak masalah jika Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) cawe-cawe dalam urusan politik khususnya Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Asalkan, Jokowi tak menggunakan instrumen kepresidenan maupun negara.

Mahfud MD Sebut Penegakan Hukum Dikuasai Mafia, Haidar Alwi: Salah Besar

Hal itu disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) sekaligus Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra dalam acara rilis survei nasional (surnas) Indostrategic bertajuk Keberlanjutan vs Perubahan: Dinamika Peta Politik Menuju Pemilu 2024.

"Yang bilang cawe-cawe Pak Jokowi itu, kami lihat ini tidak terkait konteks politik nasional, tapi bagaimana beliau berurusan dengan cawapres mungkin ya. Kami enggak ikutlah, itu hak politik beliau," ujar Herzaky, Jumat, 14 Juli 2023.

Budi Arie Ibaratkan Judi Online dan Pinjol Seperti Adik-Kakak, Harus Diberantas

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Photo :
  • VIVA.co.id/Ahmad Farhan Faris

"Selama tidak menggunakan instrumen kepresidenan dan negara ini dalam Pilpres, bagi kami sah-sah saja untuk mendengar salah satu calon," sambungnya.

8 Timses Prabowo Jadi Komisaris BUMN, Perancang Konsep IKN Kecewa ke Jokowi

Meski demikian, Herzaky menyatakan pihaknya mendukung jika Presiden Jokowi ingin menggunakan instrumen kepresidenan dan negara untuk mewujudkan pemilu yang demokratis dan jujur. Hal ini semata-mata untuk menjaga agar tidak ada calon yang dijegal dan partai yang dibegal selama Pilpres 2024.

"Tapi, untuk menjaga semua, agar calon mendapatkan ruang yang sama, agar calon tidak ada yang dijegal atau partai tidak ada yang dibegal, kami sangat mendukung ya Pak Presiden menggunakan semua instrumen agar pemilu bisa berjalan dengan demokratis, jujur dan adil," katanya.

Lebih lanjut, Herzaky juga merespons hasil survei terkait arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pilihan calon presiden (capres) yang didukung pada Pilpres 2024. 

Dalam survei tersebut disebutkan bahwa 56,6 persen responden tidak akan mengikuti arahan Jokowi terkait sosok capres di Pilpres 2024 dan 19,3 persen responden sisanya mengikuti.

Menurut Herzaky, hal tersebut justru menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sudah semakin cerdas dan independen dalam menentukan capres yang akan dipilih pada Pilpres 2024 mendatang.

"Ini yang membuat keyakinan kami dengan pasangan Mas Anies, dengan Koalisi Perubahan dan langkah yang dibuat, yang diambil Demokrat saat ini pada perubahan dan perbaikan sudah di jalur yang tepat. Karena bagaimanapun kita tidak tergantung pada figur, jadi masyarakat sudah cerdas menentukan pilihan dan independen dalam menentukan pilihan sesuai pilihan sendiri walaupun presiden bilang A, bilang B," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya