Mesin Partai Koalisi Belum Bekerja Maksimal, Dalih PPP soal Elektabilitas Ganjar di Bawah Prabowo

Menhan Prabowo Subianto (tengah) bertemu dengan Ganjar Pranowo dan Presiden Jokowi di Kebumen.
Sumber :
  • Twitter @ganjarpranowo

Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meyakini elektabilitas bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo akan menjadi yang teratas apabila partai mulai bergerak maksimal.

Prabowo Salat Idul Adha di Hambalang, Gibran di Balai Kota Solo

"Insyaallah, Mas Ganjar akan leading (memimpin) ketika kita bergerak serentak," kata Juru Bicara PPP Usman M. Tokan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, 25 Juli 2023.

Usman mengatakan elektabilitas Ganjar sejatinya tidak terpaut jauh dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, sebagaimana tampak pada hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia.

Siapa yang Layak jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran? Sandiaga: Lebih Berhak yang Berkeringat

Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Photo :
  • Istimewa

Dalam simulasi tiga nama survei Indikator, yang dirilis pada Minggu, elektabilitas bakal capres dipimpin oleh Prabowo Subianto sebesar 36,8 persen; kemudian disusul Ganjar Pranowo sebanyak 35,7 persen dan Anies Baswedan sebesar 21,5 persen.

Jusuf Kalla Persilakan Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Menurut Usman, ada beberapa hal yang perlu dilihat untuk menganalisis hasil survei, di antaranya adalah responden survei hingga arah fokus partai yang masih terbagi untuk mengurus pemilihan legislatif (pileg).

"Pertama, mari kita lihat responden dari populasi target itu siapa. Kedua, Mas Ganjar hari ini masih gubernur Jawa Tengah. Ketiga, mesin partai belum bekerja maksimal karena fokus urus pileg," tambahnya.

Dia menambahkan pihaknya tidak khawatir dengan temuan survei yang menyebut Ganjar tidak memimpin elektabilitas di antara nama bakal capres lainnya.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berswafoto dengan Plt Ketua Umum PPP Mardiono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sekjen PPP Arwani Thomafi usai melakukan pertemuan di kantor pusat PDIP, Jakarta, Minggu, 30 April 2023.

Photo :
  • ANTARA/Galih Pradipta

"PDI Perjuangan dan PPP kan partai tertua dan sudah cukup matang dalam menghadapi pilpres. Oleh karenanya, kami tidak khawatir," kata Usman.

Meski demikian, lanjutnya, PPP selaku partai koalisi pendukung selalu menjadikan temuan survei sebagai bahan evaluasi. Hal itu agar partai pendukung memahami langkah yang perlu dilakukan ke depan.

Usman menyebut partai pendukung sedang menjalankan berbagai program agar tingkat keterpilihan Ganjar terus meningkat, seperti pelatihan juru kampanye untuk milenial baik di tingkat pusat maupun daerah.

"Semua upaya kami lakukan dan terus kami evaluasi seraya berdoa semoga semua langkah Allah mudahkan," ujar Usman.

Pendaftaran bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu pasangan capres dan cawapres diusulkan partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi syarat perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR, atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung partai politik atau gabungan partai peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya