Kuat Bidang Ekonomi Membuat Peluang Airlangga Hartarto jadi Capres Masih Besar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Peluang Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, untuk maju di Pilpres 2024, masih terbuka. Selain karena Airlangga cukup mumpuni dibidang ekonomi, juga masih ada kemungkinan menggandeng PAN yang sama-sama di Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB, membangun poros baru di luar kandidat-kandidat lainnya.

Ajak 38 DPW PAN ke Istana, Zulhas Tak Bahas Kabinet dengan Jokowi

Sekarang yang mencuat, ada 3 kandidat yang disebut-sebut akan maju sebagai calon presiden atau capres 2024. Pertama, Ganjar Pranowo. Ia diusung oleh PDI Perjuangan, dan dukung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo dan Partai Hanura.

Kemudian, nama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang saat ini membangun koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Balas Prabowo, Ganjar Ingatkan "Yang Kerja Sama Saja Bisa Ganggu"

Ketiga, ada nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang diusung oleh Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat untuk maju berkontestasi di Pilpres 2024.

Tidak menutup kemungkinan akan ada tokoh-tokoh lain yang muncul menjadi kandidat capres lain lagi nantinya. Salah satunya, yaitu Airlangga Hartarto. 

Soal Peluang Ajak Jokowi Gabung ke PAN, Zulhas Berkelakar: Pak Jokowi Owner 

Pengamat politik, Adi Prayitno, menilai Airlangga Hartarto dapat maju mencalonkan diri sebagai capres karena sangat paham dengan isu-isu perekonomian.

"Airlangga saya kira paham dan fasih betul terkait isu-isu ekonomi. Pak Airlangga adalah seorang teknokrat yang cukup baik. Background ekonominya cukup mantap, apalagi sekarang posisinya sebagai Menko Perekonomian ya," kata Adi Prayitno saat dihubungi VIVA, Jumat, 11 Agustus 2023.

Adi menjelaskan, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) dapat menjadi alternatif membentuk poros sendiri. Sehingga, kata dia, Airlangga bisa maju menjadi capres. Mengingat gabungan kedua partai itu sudah memenuh syarat ambang batas pengajuan capres-cawapres atau Presidential Treshold sebesar 20 %.

"Memang belakangan kini muncul isu-isu supaya Golkar bikin poros politik sendiri ya. Salah satunya dengan PAN. Gabungan kedua partai ini sudah menggenapi ambang batas presiden 20 %. Tinggal bagaimana Golkar meyakinkan PAN supaya Airlangga bisa maju dan mendapatkan tiket pencapresan ambang batas Presiden 20 %," katanya.

Lebih lanjut dijelaskannya, Airlangga berpeluang merapat ke salah satu kandidat capres lainnya untuk dapat berkontestasi di Pemilu 2024. Baik merapat ke Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, sebagai calon wakil presiden.

"Siapa kira-kira yang lebih menerima Airlangga. Apakah Ganjar atau Prabowo? Siapapun yang menerima proposal politik dari Airlangga, sebagai cawapres dari Golkar, maka disitulah kemudian Airlangga akan melabuhkan dukungan politisnya, baik Ganjar ataupun Prabowo,”.

Adi menilai Airlangga masih berpeluang untuk menjadi calon wakil presiden. Tinggal bagaimana, kata dia, Partai Golkar menentukan pilihannya akan merapat dan membangun kerja sama politik dengan pihak yang mau menerima proposal politik Airlangga.

"Kalau sampai saat ini peluangnya sama-sama masih ada. Peta politik masih dinamis, tapi secara prinsip Golkar mestinya melabuhkan dukungan politiknya kepada mereka yang menerima proposal politik Golkar terutama menjadikan kader Golkar sebagai cawapres," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya