Budiman Sudjatmiko Enggan Mundur dari PDIP Usai Dukung Prabowo, Ini Alasannya

Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mendukung capres Prabowo Subianto
Sumber :
  • FB Valerie Yudistira Pramudya

Jakarta – Politisi PDIP yang juga aktivis 1998, Budiman Sudjatmiko, enggan mundur dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. Budiman memaparkan alasan, kenapa dirinya tidak mau mundur, walau keputusannya mendukung Prabowo di Pilpres 2024, bertentangan dengan keputusan partai yang mengusung Ganjar Pranowo.

Demokrat Sebut Ide Bentuk Presidential Club Ide Prabowo Sejalan Harapan SBY

Budiman mengaku, jika dirinya langsung mengundurkan diri maka dia tidak mendapat kesempatan untuk menjelaskan argumennya dalam memberi dukungan ke Prabowo Subianto.

"Bagi saya kalau mundur itu seperti malah saya tidak mendapatkan penjelasan, tidak punya kesempatan untuk menjelaskan apa yang menjadi argumen saya," kata Budiman saat dihubungi, Senin, 21 Agustus 2023.

Prabowo Belum Pernah Bicara Kabinet, Kata Petinggi Gerindra

Budiman mengaku belum mendapatkan surat pemanggilan resmi dari DPP PDIP. Ia hanya mengaku mendapat peringatan secara personal dari Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Hasto mengatakan, memberi 2 opsi ke Budiman apakah mundur atau dipecat.

"Jadi baru peringatan dari Pak Sekjen secara personal dan belum ada surat pemanggilan. Karena biasanya proses jika ada tindakan kepada saya kepada kader pada umumnya didahului oleh pemanggilan resmi secara surat organisasi kepada kader yang dikenakan sanksi yang setelah melewati tahap peringatan juga melalui surat, begitu," katanya. 

Khofifah Sudah Jalin Komunikasi, PDIP Akan Ikut Mendukungnya di Pilgub Jatim?

Ia pun menjelaskan, pada saat Effendy Simbolon dan Gibran Rakabuming Raka dipanggil oleh Dewan Kehormatan PDIP. Saat itu, kata dia, keduanya mendapatkan surat resmi, kemudian memenuhi panggilan tersebut.

Budiman juga mengaku, hanya melakukan obrolan biasa pada saat datang ke DPP PDIP beberapa waktu lalu.

"Setahu saya pas mas Gibran dipanggil, Effendy Simbolon dipanggil, mereka ada surat resmi itu, gitu ya kebetulan pas waktu saya kemarin lebih pada WA dan saya datang ngobrol, kalau proses secara formal ya belum entah apa apanya belum dimulai kira-kira gitu," jelas pentolan PRD itu.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto memberikan opsi atau pilihan untuk Budiman Sudjatmiko usai menyatakan dukungannya ke Prabowo Subianto maju pilpres 2024.

"Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," kata Hasto di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu, 20 Agustus 2023.

Hasto menegaskan, selama ini, PDIP selalu kedepankan etika politik dan setiap orang yang masuk PDIP atas dasar kesukarelaan bukan dibajak atau diiming-imingi.

Hasto juga menyebut kasus pembajakan Budiman Sudjatmiko oleh kubu Prabowo Subianto justru membuktikan ketidakpercayaan diri. 

"Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya