SBY Singgung Demokrat Kena Prank Musang Berbulu Domba soal Duet Anies-Cak Imin

Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sumber :
  • YouTube Partai Demokrat

Jakarta - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin rapat Majelis Tinggi yang diikuti oleh seluruh kader partai. Dia pun menyinggung peribahasa musang berbulu domba menanggapi isu duet Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Duet dengan Kaesang Dinilai Bisa Jadi Bumerang Buat Anies, Ini Sebabnya

Diketahui, Anies Baswedan merupakan bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Adapun partai politik yang tergabung dalam koalisi itu adalah Partai Demokrat, PKS dan Partai Nasdem.

Awalnya, SBY menanggapi komentar masyarakat yang menyebut partai Demokrat kena prank dari musang berbulu domba. Ia pun tersadar bahwa musang berbulu domba merupakan peribahasa lama yang sering digunakan oleh masyarakat.

Kaesang Blak-blakan Suka Nonton Desak Anies: Bagus!

"Ada lagi komentar, Demokrat kena prank dari musang berbulu domba. Saya kok ingat, musang berbulu domba ini peribahasa yang lama. Seingat saya waktu kita sekolah di SD, SMP pernah belajar banyak sekali peribahasa," kata SBY dalam konferensi pers melalui akun Youtube Partai Demokrat, Jumat, 1 September 2023.

Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Photo :
  • YouTube Partai Demokrat
Duet Anies-Kaesang Dianggap Cuma Gimik Politik Ganggu PDIP

SBY pun mengartikan peribahasa musang berbulu domba itu merupakan sosok yang baik dan lembut di depan, namun mematikan jika ada yang lengah.

"Tapi musang berbulu domba ini didepan baik, manis dan lembut penuh persahabatan, tapi di balik itu kalau kita lemah dan lengah. Nah ini kita lengah. Kita akan di caplok dan dimakan sampai habis," lanjut SBY. 

"Itu peribahasa, musang ya, bukan orang. Mungkin tafsirnya, kita ditikung ya seperti itu, seperti peribahasa ini," tutur Presiden ke-6 RI tersebut .

Sebelumnya, Partai Demokrat geram menyebut bakal capres Anies Baswedan sebagai pengkhianat karena mengikuti keputusan sepihak yang dilakukan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh. Keputusan sepihak itu dengan memaksakan duet Anies Baswedan dengan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Pemilu 2024.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap piagam koalisi yang disepakati oleh ketiga parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya dalam keterangan resminya, Kamis, 31 Agustus 2023.

Riefky menyampaikan pihaknya sangat sulit menerima keputusan sepihak yang dilakukan Partai Nasdem. Ia klaim seluruh partai politik yang tergabung dalam KPP sudah mencapai finalisasi dalam penentuan cawapres Anies Baswedan.

Namun, kata dia, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi dengan kemunculan duet Anies-Cak Imin. Kabar duet itu muncul di tengah proses finalisasi kerja sama parpol KPP bersama capres Anies. “Tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan," ujar Riefky.

Demokrat yang geram pun mengintruksikan jajaran kadernya untuk melucuri baliho bergambar bacapres Anies di berbagai daerah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya