Yenny Wahid Bisa Jadi Tandem Prabowo atau Ganjar, Minimalisir Conflict of Interest di Koalisi

Putri Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid
Sumber :
  • VIVA.co.id/Uki Rama

Jakarta - Dua bakal capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sejauh ini belum menentukan figur bakal cawapres pendampingnya di 2024. Sejumlah nama tokoh dispekulasikan punya peluang jadi tandem Prabowo dan Ganjar.

Tunggu Majelis Syuro, PKS Akan Tentukan Ikut Koalisi atau jadi Oposisi Lagi

Pengamat Politik Ujang Komarudin menganalisa ada kebuntuan terkait sosok cawapres di kubu koalisi Prabowo dan Ganjar. Menurut dia, kebuntuan itu karena dua poros masing-masing mendorong cawapres dari internal partai anggotanya.

Ujang menyebut seperti di poros Prabowo, ada Golkar yang mendorong Ketua Umumnya sebagai bakal cawapres. Lalu, PAN juga menyodorkan nama Menteri BUMN Erick Thohir bisa jadi cawapres Prabowo.

Anies Tak Mau Berandai-andai Jadi Menteri Prabowo: Emangnya Ditawarin

Lalu, di poros koalisi Ganjar ada PPP yang mendorong kadernya Sandiaga Salahudin Uno sebagai cawapres untuk Ganjar. Koalisi Ganjar saat ini ada PDIP dan PPP yang memiliki kursi di parlemen.

PKS soal Pertemuan dengan Prabowo: Sudah Dialog Tinggal Diatur Jadwal

Menurut dia, solusi yang bisa jadi opsi kebuntuan nama cawapres bisa dengan memunculkan figur dari luar koalisi.

"Semua partai di dua koalisi ini kan mendorong kader atau perwakilannya untuk jadi cawapres. Solusinya ya memang harus cari orang non partai atau tidak terafiliasi dengan partai politik apapun. Ini sebagai jalan tengah dari kebuntuan koalisi ini," kata Ujang, Sabtu, 16 September 2023.

Ujang menambahkan dengan menggandeng orang non partai maka akan meminimalisir ruang conflict of interest di dalam koalisi. Terkait itu, Ujang menilai putri Presiden ke-4 KH Abdurahman Wahid (Gusdur) Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid sebagai figur
yang bisa memenuhi kriteria tersebut.

Dia menekankan mesti figur non partai untuk meminimalisir konflik kepentingan dan demi menjaga keharmonisan di dalam koalisi.

"Yenny Wahid saya pikir sosok yang tepat dalam hal ini. Karena dia bukan orang partai dan juga memiliki elektabilitas yang bagus sebagai representasi kalangan perempuan di politik," jelasnya.

Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Adi Soemarmo, Karanganyar Jateng

Photo :
  • Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Pun, dia menambahkan, faktor kedua yaitu Yenny Wahid punya potensi bagus mengeruk suara dari kalangan perempuan dan Nadhlatul Ulama (NU).

Ujang juga menilai Yenny punya modal elektabilitas yang bagus di mata Nahdliyin. Yenny dianggap bisa lengkapi kemenangan baik untuk Prabowo maupun Ganjar.

Merujuk survei terakhir Prabowo dan Ganjar berada di peringkat 1 dan 2. Salah satunya seperti Lembaga Survei Polling Institute yaitu melaporkan elektabilitas Prabowo meraih 36,3 persen. Lalu, Ganjar Pranowo dengan 32,4 persen dan Anies 20 persen.

Ujang menyebut sosok Yenny bisa melengkapi kemenangan untuk Prabowo dan Ganjar. Figur Yenny punya bisa menarik akar rumput dari NU dan Gusdurian.

"Siapapun yang mengambil Yenny Wahid sebagai Cawapres, maka suara dari akar rumput NU dan Gusdurian di Jatim bisa membuat mereka menang telak," ujarnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya