Elektabilitas Gerindra tempel PDIP dan Geser PKB di Jawa Timur, Menurut Survei ARCI

Ilustrasi logo parpol peserta Pemilu 2024.
Sumber :
  • Dok. VIVA

Surabaya - Lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) menyatakan elektabilitas Partai Gerindra pada Pemilu 2024 mampu menempel posisi PDIP di Jawa Timur.

Putu Rudana DPR Soroti 5 Hal Penting Ini Jelang Forum Air Sedunia ke-10

Direktur ARCI Baihaki Sirajt, dalam keterangannya di Surabaya, Jumat, 22 September 2023, mengatakan elektabilitas PDIP di Jawa Timur sebesar 18,3 persen atau terpaut 3,2 persen dari Partai Gerindra dengan 15,1 persen.

"PDI Perjuangan masih kokoh di Jawa Timur, meski selisih angkanya tidak lebar dengan Gerindra. Masih ada empat bulan lebih menuju Pemilu 2024," katanya.

Rakernas ke-V PDIP Bakal Ada Kejutan dari Megawati

Prabowo Subianto, HUT Partai Gerindra ke-15

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dia menyebut elektabilitas Partai Gerindra menyalip Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sebelumnya bersaing ketat dengan PDIP di Jawa Timur. PKB saat ini menduduki posisi ketiga dengan perolehan 14,5 persen.

Maju Pilkada, Sekda Depok Supian Suri Izin ke Wali Kota, Akan Ajukan Cuti

"Hasil survei kami periode September 2023, PDI Perjuangan masih teratas dan yang mengejutkan Gerindra menggeser PKB di peringkat kedua," ujarnya.

Menurutnya, perolehan elektabilitas Gerindra saat ini dipengaruhi tren kenaikan elektabilitas milik Prabowo Subianto di Jawa Timur.

Berdasarkan hasil survei yang diterbitkan ARCI, elektabilitas bakal calon presiden yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Jawa Timur mencapai 39,33 persen dari yang sebelumnya di angka 33,7 persen.

Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-25 PKB di Stadion Manahan, Solo

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq

Elektabilitas Prabowo itu unggul atas dua pesaingnya, yakni Ganjar Pranowo 35,5 persen dan Anies Baswedan 21,08 persen.

Selain itu, peningkatan suara Gerindra disebabkan peralihan suara pemilih dari kalangan Nahdliyin yang sebelumnya menjadi pemilih PKB.

Para elite Gerindra di Jawa Timur disebutnya memiliki kedekatan dengan para ulama Nahdlatul Ulama (NU). Posisi tersebut memunculkan potensi masuknya suara dari para pemilih Nahdliyin saat berjalannya konstelasi politik 2024.

"Namun, faktor utama Gerindra memang angkanya naik mengikuti tren Prabowo yang juga naik di Jawa Timur. 'Coattail effect' itu masih berpengaruh di Jawa Timur dan banyak diperoleh Gerindra dari pencapresan Prabowo," katanya.

Dia menyatakan pertarungan memperebutkan posisi tiga besar di Jawa Timur antara PDI Perjuangan, Gerindra, dan PKB berjalan sengit. "Khusus Gerindra yang menyalip PKB ini kejutan," ucap dia.

Survei ARCI dilakukan pada 5-15 September 2023 dengan menggunakan metode "multistage random sampling" dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden yang tersebar proporsional di 38 kabupaten/kota Jawa Timur.

Survei ARCI memiliki "margin of error" sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Berikut elektabilitas partai politik di Jatim berdasarkan hasil survei ARCI:

1. PDIP 18,3 persen
2. Gerindra 15,1 persen
3. PKB 14,5 persen
4. Golkar 14,3 persen
5. Demokrat 10,2 persen
6. NasDem 5,8 persen
7. PKS 4,5 persen
8. PPP 4,2 persen
9. PAN 3,5 persen
10. Perindo 1,8 persen
11. PSI 1,5 persen
12. Hanura 0,5 persen
13. PBB 0,16 persen
14. Gelora 0,16 persen
15. PKN 0,16 persen
16. Partai Ummat 0,16 persen
17. Partai Garuda 0 persen
18. Partai Buruh 0 persen
Tidak menjawab 5,1 persen

(ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya