- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengungkapkan partainya telah menyiapkan langkah-langkah untuk mendisiplinkan kadernya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Jazilul mengatakan langkah itu diambil menyusul pernyataan Yaqut yang menyebut ada figur capres yang memiliki rekam jejak melakukan politisasi agama saat pemilu.
"Hati-hati menjaga mulutnya. Karena apa? karena ini pejabat publik, dia (Jazilul) digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang enggak perlu. Rakyat itu lebih paham," kata Jazilul kepada awak media, Minggu, 1 Oktober 2023.
Jazilul juga mendorong agar Presiden memberikan evaluasi kepada Yaqut. Sebab, seharusnya Yaqut tidak mengeluarkan pernyataan yang memunculkan spekulasi publik. Terlebih, Presiden kerap mengingatkan agar kabinetnya terus menjaga persatuan di masyarakat.
"Kalau posisinya sebagai menteri, ya presiden lah yang mengevaluasi. Kalau sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisplinan. Jadi dan publik tentu akan memberikan penilaian juga. Jangan membuat publik ini berspekulasi dan bingung dan menggiring opini yang enggak perlu. Saya pikir itu," kata Wakil Ketua MPR ini.
Dalam kesempatan sama, Jazilul meneegaskan, partainya telah mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres dan cawapres di Pemilu 2024. Karena itu, dia menekankan, jika ada kader yang tak satu suara dengan pengusungan tersebut, akan menerima disiplin organisasi.
"Ya kami sudah mendeklarasi pasangan AMIN (Anies-Muhaimin) dan semua pengurus, konstituen, partisipan PKB semua sudah mendukung AMIN. Saya pikir itulah bukti ketaatan kepada organisasi. Yang tidak setuju dengan itu berarti menyimpang dari keputusan organisasi, gampang itu. Dan, publik akan tahu siapa kader-kader PKB yang menyimpang dari keputusan organisasi dan pasti akan menerima disiplin organisasi," imbuhnya.