Highlight Debat Perdana Capres 2024: Sengitnya Duel Argumen Prabowo Vs Anies

Debat perdana capres antara Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Republik (KPU) RI telah rampung menggelar acara debat perdana yang diikuti tiga calon Presiden yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo di Kantor KPU pada Selasa malam, 12 Desember 2023.

Gerindra Belum Dapat Informasi Soal Megawati-Prabowo Bakal Bertemu pada 17 Agustus

Terlihat, tiga figur capres itu perlihatkan argumennya saat menyampaikan gagasan visi dan misi bila diberi amanat oleh rakyat untuk memimpin Indonesia periode 2024-2029, yang akan dipilih melalui bilik suara pada 14 Februari 2024.

Sesuai nomor urut, tiga capres melontarkan argumen visi misi. Anies diberikan kesempatan terlebih dulu untuk menyampaikan visi dan misinya dengan waktu 4 menit. Kemudian, Prabowo yang merupakan Menteri Pertahanan RI itu diberikan kesempatan menyampaikan visi dan misinya setelah Anies. Lalu, Ganjar diberikan kesempatan terakhir untuk menyampaikan apa yang menjadi visi misinya dalam tema debat pertama ini.

Dasco: Revisi UU Kementerian untuk Mengakomodasi Kepentingan Kebutuhan

Tampak, ketiga capres saling sindir dan adu argumen dalam mengutarakan argumennya. Bahkan, ada momen sesekali menyudutkan atau tendensius baik saat memaparkan visi dan misi, maupun sesi menanggapi pertanyaan dari panelis.

Maka itu, kanal news VIVA, akan coba merangkum seputar saling berbalas sindir antar ketiga capres dalam debat pertama dengan tema: ‘Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Pelayanan Publik, Penanganan Disinformasi, dan Kerukunan Warga’. Dari catatan VIVA, debat Prabowo dengan Anies jadi perhatian terkait beberapa isu.

Isu Cak Imin Minta Jatah 2 Kursi Menteri Buat PKB, PAN: Itu Urusannya Prabowo

Capres Prabowo Subianto menanggapi pernyataan capres Anies Baswedan

Photo :
  • Tangkapan layar KPU

1. Anies Hadirkan Ayah Harun Al Rasyid: Pendukung Prabowo di 2019 yang Meninggal tapi Tak Ada Kejelasan

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan menyindir Prabowo Subianto saat memaparkan visi dan misinya dalam debat perdana tersebut. Anies menyebut hari ini ada seorang ayah bernama Didin, hadir melihat debat Pilpres pertama di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. 

Didin, kata Anies, adalah ayah dari pemuda bernama Harun Al Rasyid. Menurut dia, Harun merupakan pendukung Prabowo di Pilpres 2019 tapi sudah meninggal diduga saat protes hasil pesta demokrasi di 2019.

“Harun adalah anak yang meninggal pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019, yang menuntut keadilan pada saat itu, protes hasil pemilu,” kata Anies.

Baca selengkapnya dengan klik tautan ini.

2. Anies Sindir Milenial Jadi Cawapres, tapi Ribuan Milenial Lain Justru Hadapi Gas Air Mata

Anies kemudian diduga menyindir cawapres nomor urut 2, yakni Gibran Rakabuming Raka yang berpasangan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Memang, Anies tidak menyebutkan nama Gibran dalam paparan visi dan misinya itu. Tapi, secara tersirat, bisa dipahami siapa yang dimaksud Anies soal milenial yang menjadi cawapres.

“Bila kita saksikan hari ini, ada satu orang milenial bisa menjadi calon wakil presiden, tetapi ada ribuan milenial, generasi Z, yang peduli pada anak-anak bangsa, peduli pada mereka yang termarginalkan ketika mengungkapkan pendapat, ketika mengkritik pemerintah, justru mereka sering dihadapi dengan kekerasan, sering dihadapi dengan benturan, dan bahkan dengan gas air mata,” ujar Anies.

Yuk, selengkapnya, baca tautan ini.

3. Anies Sindir Oposisi, Prabowo: Mas Anies Terlalu Berlebihan

Selain itu, Anies yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta ini kembali menyindir Prabowo Subianto dalam debat pertama. Menurut Anies, sebuah demokrasi itu ada pemerintahan dan oposisi. Tentu saja, kata dia, keduanya memiliki kedudukan yang terhormat.

Justru, lanjut Anies, oposisi dalam penguatan demokrasi itu menjadi semuanya tidak tahan. Contohnya, kata Anies, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang tidak tahan berada di luar pemerintahan alias oposisi.

“Beliau sendiri menyampaikan, ketika tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha, maka harus dalam kekuasaan. Karena itu harus berada di dalam kekuasaan. Kekuasaan lebih dari soal bisnis, kekuasaan lebih soal uang, kekuasaan adalah kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat,” ujarnya.

Baca selengkapnya dengan klik tautan ini.

Debat Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

4. Prabowo ke Anies: Kalau Jokowi Otoriter, Anda Tak Mungkin Jadi Gubernur

Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto pun mengeluarkan sindiran untuk rivalnya Anies Baswedan yang menganggap bahwa demokrasi Indonesia tak berjalan baik. Padahal, kata Prabowo, Anies bisa menduduki kursi Gubernur DKI Jakarta di Pilkada DKI 2017 merupakan hasil dari demokrasi.

“Mas Anies, Mas Anies. Saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan. Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu. Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI, menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung bapak,” jelasPrabowo.

Baca selengkapnya dengan klik tautan ini.

5. Prabowo: Mas Anies, Sorry Ye

Prabowo mengaku tak masalah tak punya atau memiliki jabatan setelah pensiun dari Menteri Pertahanan RI dalam Kabinet Indonesia Maju. Kini, Prabowo maju sebagai capres 2024 yang didampingi Gibran selaku cawapres Nah, pencalonan Gibran ini jadi polemik karena hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang saat itu masih diketuai oleh sang paman Gibra, Anwar Usman.

Lalu, Prabowo mengatakan bahwa kekuasaan tertinggi ada pada tangan rakyat. Maka, ia tidak takut tak terpilih dalam Pemilu 2024 mendatang. “Kalau rakyat tidak suka Prabowo-Gibran, enggak usah pilih kami. Dan saya tidak takut tidak punya jabatan Mas Anies. Sorry ye, sorry ye,” kata Prabowo.

Baca selengkapnya, dengan klik tautan ini.

6. Sentil Cara Anies Atasi Polusi Jakarta, Prabowo: Susah Kalau Menyalahkan Angin

Prabowo sempat bertanya kepada Anies yang merupakan eks Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Menurut dia, Jakarta memiliki anggaran sebesar Rp80 triliun untuk menangani masalah polusi udara. “Anggaran DKI sekitar Rp80 T. Selama Mas Anies mimpin, sering DKI menerima indeks polusi tertinggi dunia? Gimana anggaran 50T tidak berbuat sesuatu berarti mengurai polusi?,” kata Prabowo.

Kemudian, Prabowo juga menyindir Anies bahwa dengan anggaran Rp50 triliun itu bisa dimanfaatkan dengan baik, bukan malah menyalahkan arah angin. “Susah menyalahkan angin,” ujarnya.

Yuk, selengkapnya, baca tautan ini.

7. Ganjar Pranowo Jawab Sindiran Prabowo Soal Petani dan Pupuk: Bapak Pernah jadi Ketua HKTI

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo juga menyindir Prabowo Subianto dalam debat pertama tersebut. Awalnya, Prabowo mengaku mendapat keluhan dari petani di Jawa Tengah yakni langkanya pupuk dan berbelitnya aturan untuk mendapatkan itu. Sebab, Ganjar pernah jadi Gubernur Jawa Tengah dua periode.

Tapi, Ganjar malah menjelaskan bahwa kelangkaan pupuk justru terjadi di seluruh Indonesia. Sehingga, ia mengingatkan Prabowo soal kelangkaan pupuk untuk petani tersebut. “Saya mengingatkan Pak Prabowo, pupuk langka terjadi di Papua, di Sumatera, di NTT, di NTB. Bapak Prabowo pernah menjadi Ketua HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia),” kata Ganjar.

Yuk, selengkapnya, baca tautan ini.

8. Saat Ganjar Pranowo Akui Prabowo Tegas tapi Tidak untuk Jawaban soal Pelanggaran HAM

Ganjar mengajukan pertanyaan kepada Prabowo soal pelanggaran HAM. Menurut dia, ada 12 kasus pelanggaran HAM berat seperti peristiwa 1965 hingga peristiwa penculikan aktivis 1998. “Kalau bapak ada disitu, apakah akan membuat Pengadilan HAM? Apakah Bapak bisa membantu menemukan kuburannya yang hilang agar mereka bisa berziarah?,” kata Ganjar.

Selengkapnya dengan baca tautan ini.

9. Prabowo ke Ganjar soal Isu HAM: Itu Ditangani Cawapres Anda, Apalagi yang Mau Ditanya?

Prabowo memberikan jawaban saat Ganjar menyinggung sejumlah kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di Indonesia. Menurut dia, soal pelanggaran HAM berat itu sebenarnya pernah ditangani calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM.

“Pak Ganjar, tadi justru Anda sebut tahun 2009 kan? Jadi sekian tahun yang lalu kan? Dan masalah ini ditangani justru oleh wakil presiden anda, jadi apalagi yang mau ditanyakan kepada saya?,” kata Prabowo.

Yuk, selengkapnya, dengan baca tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya