Mahfud Blak-blakan Sebut Gugatan Hasil Pemilu ke MK Bukan untuk Cari Menang

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Usai Berbuka Puasa Bersama di Posko Pemenangan di Jalan Teuku Umar nomor 9
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyebut Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi yang paling brutal sepanjang sejarah. Ia menyinggung soal pemegang kekuasaan tertinggi yang ikut turun tangan dalam Pemilu 2024.

PDIP Ingin Lanjutkan Kerja Sama dengan PPP dan Hanura di Pilkada 2024

"Tapi pemilu yang sekarang ini dinilai oleh banyak pakar, pelaku politik yang sudah senior sekali, sebagai pemilu yang paling brutal karena memang tidak ada pemilu sebelumnya yang seperti ini, di mana aparat turun, pejabat tertinggi juga turun," ujar Mahfud kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024.

"Meskipun bilang tidak kampanye isinya, pasti dirasa kampanye, apalagi ada ancaman-ancaman politik; terutama di politik-politik kerah putih, dipakai semua sehingga ini dianggap pemilu paling brutal," ujarnya.

KPU Siapkan 8 Tim Kuasa Hukum Hadapi Sengketa Pileg 2024 di MK

Pekerja melipat surat suara pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • AP Photo/Tatan Syuflana

Maka itu, mantan menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan itu menegaskan kubu 03 akan menempuh jalur hukum, yaitu menggugat hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggap banyak kecurangan. Di sisi lain, Mahfud mengatakan hal itu dilakukan demi demokrasi yang lebih baik pada masa depan.

Ketua DPW PPP se-Indonesia Solid Hadapi Pilkada 2024, Mardiono: Kita Bangkit Kembali

"Oleh sebab itu, apa yang kami lakukan ke MK ini bukan mencari menang tapi beyond election, masa depan; bukan sekadar untuk pemilu hari ini tapi masa depan ratusan tahun yang akan datang, demokrasi kita harus sehat. Dan itu harus diungkap di sebuah teater hukum, yang pertama Mahkamah Konstitusi, kami yang akan mengungkap dan demi masa depan, bukan kami," katanya.

Mahfud mengaku ingin mewariskan demokrasi yang baik kepada generasi penerus bangsa. Ia berharap agar demokrasi di Indonesia tidak dirusak oleh kekuasaan semata.

"Oleh karena itu, kita ingin mewariskan ke generasi yang akan datang, jangan terjadi perusakan terhadap demokrasi dan hukum. Karena kalau demokrasi dan hukum dirusak, nanti akan terjadi lagi yang akan datang itu; kalau mau pemilu, anda dekat dengan kekuasaan dan punya duit. Hanya itu, lalu orang yang biasa yang hebat-hebat tidak bisa tampil untuk ikut ngurusin negara," ujarnya.

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia / MKRI

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengaku sudah siap menggugat hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Ganjar menyebut seluruh tim hukum pendukung kubu 03 sudah menyiapkan untuk mendaftar ke MK

"Maka setelah pengumuman tadi malam, tim Ganjar-Mahfud sudah bersepakat, kalaulah semuanya ini harus diluruskan agar demokrasi bisa berjalan baik, maka benteng terakhirnya adalah Mahkamah Konstitusi," kata Ganjar di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan pendaftaran gugatan ke MK itu antara Jumat atau Sabtu. Berkas pendaftaran sudah disiapkan tim hukum. Ia berharap agar MK menunjukkan kredibilitasnya dalam menghadapi sengketa Pemilu 2024. Kubu 03 sudah menyiapkan seluruh bukti dugaan pelanggaran Pemilu 2024.

Ganjar menilai banyak masyarakat meragukan kredibilitas MK saat putusan batas usia calon presiden dan calon wakil presiden. Maka itu, Ganjar berharap agar sengketa Pemilu 2024 dapat berjalan sesuai dengan demokrasi yang baik.

"Setelah dulu ada putusan MKMK, setelah juga kita melihat penyelenggara mendapatkan hukuman etik, maka tentu saja kita harus mengembalikan kredibilitas demokrasi kita menjadi ini jauh lebih baik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya