Reaksi Puan Ditanya soal Isu Jokowi Mau Rebut Kursi Ketua Umum PDIP

Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani
Sumber :
  • tvOne

Jakarta – Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani enggan menanggapi isu yang menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengambil alih kursi Ketua Umum PDIP yang saat ini diduduki Megawati Soekarnoputri. 

Kapan Megawati dan Prabowo Subianto Bertemu? Hanya Puan dan Hasto yang Tahu

Mulanya, Puan yang tengah mengadakan konferenai pers seusai memimpin paripurna penutupan masa sidang DPR, mendapat pertanyaan dari sejumlah wartawan soal isu yang dihembuskan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tersebut. 

Ketua DPR RI Puan Maharani usai Rapat Paripurna di kompleks parlemen, Senayan.

Photo :
  • ANTARA
Hasto Klaim PDIP Bakal Move On dari Pilpres untuk Hadapi Pilkada 2024

Selain ihwal pernyataan Hasto, Puan juga ditanyai mengenai keanggotaan Presiden Jokowi di PDIP.

Puan menyimak pertanyaan awak media dengan seksama. Mantan Menko PMK itu justru terlihat menggerakkan matanya ke kanan lalu mengerutkan alisnya. Sejurus kemudian, Puan menggelengkan kepalanya.

Hasto Bilang PDIP Tetap Pilih Jalan Ideologis Bersatu dengan Rakyat

Wartawan kembali meminta komentar Puan soal pernyataan Hasto tersebut, namun Puan tetap menggelengkan kepalanya.

Sebelumnya, Pernyataan Hasto soal rumor pengambilalihan kursi Ketum PDIP tersebut disampaikan pada acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. Hasto awalnya bicara Jokowi telah melakukan abuse of power.

"Jadi abuse of power sama. TNI Polri juga banyak saksi yang menyatakan. kemudian kendaraan politik dulu adalah Golkar, sekarang gagasan suatu koalisi besar permanen, rencana pengambil alihan Golkar dan PDIP," kata Hasto.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Hasto mengatakan dalam kabinet Jokowi, ada “menteri kuat” dan “menteri super kuat”. Namun, yang mendapatka  tugas untuk menjembatani pengambilalihan kursi Ketum PDIP adalah menteri super kuat.

"Jauh sebelum pemilu, 5-6 bulan, ada seorang menteri powerful, ada yang super powerful dan powerful, supaya enggak salah image. Ini ditugaskan bertemu Pak Ryaas Rasyid oleh Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega agar kepemimpinan PDIP diserahkan Pak Jokowi," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya