Kalla: Memilih Pemimpin Seperti Pacaran

VIVAnews - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai memilik pemimpin itu sama seperti saat memilih pacar atau istri.

Saat memilih pimpinan, yang dikenali pertama adalah bendera-bendera partai politik, nomor partai politik, baru kemudian muncul nama-nama calon dari partai yang bersangkutan lengkap dengan kapasitasnya masing-masing.

Demikian pula dengan pacaran. "Ini perempuan cantik atau pria ganteng. Tapi, dia pintar gak, bisa membawa ke yang lebih baik atau tidak, jujur atau tidak, barulah orang memilih dengan syarat integritasnya," jelas Kalla peluncuran buku Indeks Kepemimpinan Nasional Indonesia karya Muladi, Selasa 27 Januari 2009.

Menurutnya, Pemilihan Umum 2009 akan diwarnai bermacam-macam kombinasi kepemimpinan dalam pencalonan. Namun, pemimpin harus memiliki kapasitas yang memang sesuai kebutuhan bangsa.

Misalnya, kata dia, Presiden Soekarno yang ia nilai pintar dan orator yang baik. Pada masanya, kata Kalla, tindakan terpenting memang menyatukan bangsa. "Kalau ia seorang pendiam saya kira sangat sulit memimpin bangsa tahun 1945," kata dia.

Saat ini, memang penting memberikan semangat, Tapi, kata dia, kalau hanya pidato saja tanpa ada perbaikan di sektor perekonomian tetap saja susah seperti yang terjadi pada era 1960-an.

Duet Anindya Bakrie dan Erick Thohir Bawa Oxford United Sabet Tiket Playoff
Brigadir Ridhal Ali semasa bertugas di Satlantas Polresta Manado. (Foto: ISTIMEWA).

Istri Tak Percaya Brigadir Ridhal Ali Tewas Bunuh Diri: Janggal Sekali, Sangat Tidak Mungkin

Sang istri Brigadir Ridhal Ali, Osin curiga dengan kematian suami yang dikabarkan bunuh diri. Ia merasa kepolsian menyembunyikan sesuatu.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024