PPP: Bukankah PDIP Dulu Punya Banyak Opsi Selain Naikkan BBM?

Ahmad Yani.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVAnews -
CEO Mentorship: Kolaborasi Inovasi untuk Ketahanan Pangan dan Kemandirian Kesehatan Nasional
Politikus Partai Persatuan Pembangunan, Ahmad Yani, mengkritisi rencana Presiden terpilih Joko Widodo yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi begitu dia resmi menjabat. Sebab, saat menjadi oposisi, partai Jokowi yakni PDI Perjuangan sangat gigih menolak kebijakan tersebut.

Pegi Bantah Bunuh Vina: Ini fitnah, Saya Rela Mati

"PDIP dulu menawarkan banyak opsi dan argumentasi untuk mencegah agar BBM tidak naik," kata Yani kepada
Cetak Pelaku UMKM Berkualitas, Otorita IKN Luncurkan Program Pelatihan Batch 2
VIVAnews, Jumat 29 Agustus 2014.


Yani menegaskan partainya menolak kenaikan BBM. Oleh karena itu, dia meminta pemerintahan Jokowi usai dilantik untuk mencari solusi yang lain seperti ketika mereka tidak berkuasa.

"Belum waktunya menaikkan BBM. Karena ini semakin menambah penderitaan rakyat," ujarnya.

Yani menegaskan, jika tetap menaikkan BBM, Jokowi tidak memiliki terobosan baru sebagai pemimpin. Meskipun dia meminta publik untuk tetap menunggu apa kebijakan final yang diambil mantan Wali Kota Solo itu usai 20 Oktober 2014.

"Kami menilai kenaikan BBM menambah beban rakyat. Kita lihat sama-sama, pemerintah mana yang berbeda. Kalau tetap naik berarti sama saja dengan pemerintah yang lalu," ucapnya.
Konferensi Pers Film Ipar Adalah Maut

Berperan Jadi Aris di Film Ipar Adalah Maut, Deva Mahenra Takut Dimusuhi Ibu-ibu?

Dalam film garapan Hanung Bramantyo itu, Deva Mahenra berperan jadi Aris, suami model red fleg yang bermain api dengan adik ipar sendiri.

img_title
VIVA.co.id
26 Mei 2024