BIN Akan Rekrut Hingga Dua Ribu Personel Baru

Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin.
Sumber :
  • Antara/ Ujang Zaelani

VIVA.co.id – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat menggelar Rapat Kerja dengan Badan Intelijen Negara (BIN), Senin, 29 Februari 2016. Rapat tertutup ini membahas beberapa isu aktual termasuk soal penambahan anggota BIN.

Wilayah 4T di Sulawesi Utara Digempur Vaksinasi

"Progres-progres saja. Situasi di Poso, Papua. Akan ada penambahan recruitment anggota BIN, recruitment yang disebutkan melalui pendidikan," kata Wakil Ketua Komisi I, TB Hasanuddin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta soal Rapat Kerja dengan BIN.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan BIN membutuhkan sekitar 5000 orang. Oleh karena itu perekrutan personel BIN ini akan dilakukan bekerja sama dengan Kementerian PAN-RB.

11 Ribu Dosis Vaksin Disebar ke 5 Kabupaten di Jawa Tengah

"Sekarang ini sudah ada 3 ribuan sekian, butuhnya 5 ribu, recruitment sedang kerja sama dengan Menpan-RB," ujar Hasanuddin.

Sementara itu, mengenai anggaran, baru diusulkan sebesar Rp700 miliar untuk keperluan perekrutan 2.000 orang tambahan tersebut.

Tes Covid-19 Syarat Perjalanan Tak Wajib, Vaksinasi di Babel Digeber

Namun, TB Hasanuddin menegaskan anggaran itu belum mendapat persetujuan dari DPR. Anggaran tambahan, kata dia, juga tak langsung diserahkan ke lembaga itu, tapi bisa diberikan untuk pelatihan yang dilaksanakan bersama Kemenpan RB.

Menurutnya, perekrutan anggota BIN juga harus diselaraskan dengan pelatihan-pelatihan yang mumpuni. Dia meminta Kepala BIN, Sutiyoso, untuk berupaya meningkatkan kemampuan para personelnya. BIN harus bisa memetakan kemampuan sehingga menempatkan para anggota di kawasan dan waktu yang tepat.
 
"Nge-plot orang intelijen harus lihat status daerahnya itu. Jadi bagaimana ancamannya. Kedua, jumlah penduduk dan luas daerah," kata dia lagi. (ase)

Kepala BIN Budi Gunawan meninjau vaksinasi

Kepala BIN: Saatnya Indonesia Punya Medical Intelligence Andal

Badan Intelijen Negara (BIN) terus mengembangkan kapasitas dan kapabilitas medical intelligence-nya untuk kesiapan menghadapi ancaman mendatang.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022