Tenggelamnya Rafelia Bukti Ada Sistem Maritim yang Salah

Farouk Muhammad
Sumber :
  • Antara/ Ismar Patrizki

VIVA.co.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Farouk Muhammad menyayangkan tenggelamnya kapal Rafelia II. Padahal belum genap 2 bulan berselang dengan kecelakaan kapal feri di Sulawesi Selatan yang juga menelan korban jiwa.

Pelni Tawarkan Paket Mudik Murah ke Surabaya

“Musibah tenggelamnya KM Rafelia II di Selat Bali terjadi hanya berselang sekitar dua bulan semenjak kecelakaan kapal feri di Sulawesi Selatan yang juga menelan korban jiwa. Jelas ini menunjukkan ada yang salah pada sistem keselamatan pelayaran kita," kata Wakil Ketua DPD, Farouk Muhammad melalui siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Senin 7 Maret 2016.

Farouk meminta agar pemerintah membenahi sistem transportasi laut. Apalagi dengan adanya visi Poros Maritim Dunia. Keselamatan lalu lintas dan pelayaran laut menurut Senator dari NTB ini harus juga menjadi perhatian penting.

Ini Rute yang Dilayani Pelni Selama Lebaran

"Kebanyakan korban adalah warga daerah yang melaju antarpulau dan memang mengandalkan transportasi laut karena tidak memiliki alternatif lain," kata dia lagi.

Hal tersebut disampaikan Farouk menyusul tenggelamnya kapal motor Rafelia II di Selat Bali pada Jumat 4 Maret 2016 lalu. Kapal tenggelam diduga karena lambung kapal yang mengalami kebocoran. Atas kecelakaan itu, sedikitnya 4 orang penumpang maupun awak kapal tewas.

Industri Pelayaran di Ambang Krisis

Wakil Ketua DPD ini mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan memang layak bercita-cita sebagai Poros Maritim Dunia. Namun agar bisa mewujudkan hal tersebut, pemerintah harus memperbaiki kinerjanya.

"Tahun lalu saya mendengar dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai bahwa tiap tahunnya dapat terjadi 30 hingga 40 kecelakaan kapal. Apabila temuan tersebut tidak segera ditindaklanjuti, maka pemerintah dapat dipandang melakukan pembiaran," tegasnya.

Purnawirawan jenderal polisi ini menyesalkan praktik pelayaran yang pragmatis namun lalai terhadap kualitas keselamatan penumpang. Sudah kabar lama, kapal-kapal berlayar dengan memuat penumpang lebih dari manifes atau kapasitas muatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya