Sumber :
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz, menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) III PPP Jatim di Surabaya, Jumat, 8 April 2016.
Djan hadir sekaligus konsolidasi merespons perpecahan di tubuh partai berlambang Ka'bah itu. Konsolidasi Djan ini terbilang menarik karena dilakukan menjelang gelaran Muktamar Islah PPP kubu Romahurmuzy alias Romi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu-Minggu, 9-10 April 2016.
"Saya tidak tahu Muktamar Islah apa itu yang di Jakarta," katanya saat diminta tanggapan tentang muktamar yang digelar Romi dan kawan-kawan.
Menteri Perumahan Rakyat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu mengaku tidak pernah menerima undangan dari panitia Muktamar PPP kubu Romi. "Kalau terima undangan, saya pasti tidak di sini. Kalau diundang, saya pasti datang, itu wajib karena silaturrahmi," katanya.
Djan mengakui, sekarang muncul ribut-ribut di tubuh internal PPP tentang Keputusan Menteri Hukum dan HAM yang belum mengesahkan keputusan apa pun, baik Muktamar versi Djan Faridz maupun kubu Romy, dan hanya mengakui keabsahan Muktamar Bandung dengan Ketua Umum Suryadharma Ali.
Tapi dia meyakini bahwa PPP yang benar hanya satu, yakni PPP hasil Muktamar Jakarta yang diketuainya. "Mbah Maimun (Zubair, Ketua Majelis Syariah PPP) masih konsisten dengan PPP hasil Muktamar Jakarta," ujarnya mengklaim.
Djan menuturkan, partai yang dipimpinnya masih terus berjalan. Konsolidasi terus dilakukan dengan kader di seluruh daerah di Indonesia. "Beberapa hari ini saya keliling dengan kader di seluruh daerah di pulau Jawa untuk konsolidasi, dan sekarang di Jatim," ujarnya.
Djan Faridz berharap Presiden Joko Widodo segera mengesahkan keputusan Mahkamah Agung yang memenangkan PPP hasil Muktamar Jakarta yang menjadikannya sebagai Ketua Umum.
Dalam acara Muskerwil, selain Djan Faridz, juga tampak hadir Ketua PPP Jatim Maskur Hasyim dan beberapa pengurus wilayah lainnya. Muskerwil dihadiri perwakilan pengurus cabang PPP se-Jatim yang setuju dengan Muktamar PPP Jakarta.
(mus)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Djan mengakui, sekarang muncul ribut-ribut di tubuh internal PPP tentang Keputusan Menteri Hukum dan HAM yang belum mengesahkan keputusan apa pun, baik Muktamar versi Djan Faridz maupun kubu Romy, dan hanya mengakui keabsahan Muktamar Bandung dengan Ketua Umum Suryadharma Ali.
