Indef Prediksi Penduduk Miskin Bertambah Jadi 28,37 Juta di 2021

ILustrasi/Kemiskinan di daerah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Direktur Eksekutif Institute for Develompent of Economic and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, memprediksi, di tahun 2021 mendatang jumlah penduduk miskin di Indonesia akan bertambah.

Ngeri! Gelombang Panas Tewaskan 150 Ribu Orang di Seluruh Dunia

"Penduduk miskin akan mencapai 10,5 persen atau bertambah sekitar satu juta jiwa, sehingga totalnya menjadi 28,37 juta jiwa," kata Tauhid dalam telekonferensi, Senin, 23 November 2020.

Tauhid memastikan bahwa pandemi COVID-19 turut berperan aktif terhadap peningkatan penduduk miskin di Indonesia. Apalagi, menurutnya, perhitungan penduduk miskin yang dilakukan di awal tahun ini, belum mencerminkan situasi sebenarnya dari pandemi COVID-19.

PR Pemerintah: Angka Kemiskinan Masih Jauh dari Target RPJMN 2020-2024

Karenanya, Tauhid menjelaskan bahwa pertambahan penduduk miskin itu diasumsikan karena program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tidak cukup kuat mendorong laju pertumbuhan konsumsi masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan rentan miskin.

Baca juga: Kerumunan Massa Habib Rizieq Sumbang Kenaikan Pasien COVID-19

Taiwan Siap Berbagi Pengalaman Pelayanan Medis dengan Indonesia

Selain itu, faktor lainnya menurut Tauhid adalah terciptanya pengangguran akibat pandemi COVID-19, telah ikut berperan dalam efek tambah penduduk miskin baru.

Tauhid menjelaskan bahwa kedua hal tersebut akan sangat memengaruhi peningkatan penduduk miskin pada tahun 2021 mendatang, sekaligus kembali menaikkannya ke level dua digit.

"Ini yang saya kira, kita kembali ke periode awal masa pemerintahan Bapak Presiden, bahwa pada akhirnya tembus lagi penduduk miskin di atas 10 persen," kata Tauhid.

Di satu sisi, Tauhid mengakui bahwa bertambahnya angka pengangguran di Tanah Air juga tidak bisa dilepaskan dari merebaknya pandemi COVID-19. Sejak sebelum pandemi, Indef sendiri telah memperkirakan bahwa akan terjadi peningkatan angka pengangguran dari sebelumnya 4,99 persen menjadi 7,8 persen.

Sehingga, diprediksi akan terjadi pertambahan jumlah penduduk miskin mencapai sekitar 3,6 juta jiwa, serta 10,4 juta pengangguran yang bakal terjadi di tahun 2021 mendatang.

"Perkiraan kami, akan ada peningkatan angkatan kerja baru yang tidak terserap secara utuh, kurang lebih 2,5 juta (tenaga kerja). Sementara jumlah 1,1 jutanya adalah (pengangguran) akibat COVID-19, yang masih tidak terserap sampai tahun 2021 mendatang," tuturnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya