Rupiah Terus Menguat, Dipicu Hal Ini

Uang kertas rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat pada perdagangan Rabu, 8 Desember 2021. Rupiah bergerak di kisaran Rp14.330 per dolar AS pagi ini.

Kemenkes: Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Waspadai COVID-19 Varian KP.1 dan KP.2

Di pasar spot, pada pukul 09.15 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.330 per dolar AS. Menguat 0,18 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.357.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir di level Rp14.348 per dolar AS, menguat dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.408 per dolar AS.

Wamendag Jamin Kemudahan Izin Impor Bahan Baku Industri Penggerak Investasi Korsel

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah yang terus terjadi ini lebih dipicu oleh pelemahan yang dialami indeks dolar Amerika Serikat.

"Dolar melemah didorong oleh turunnya imbal hasil Treasury AS dan Investor sekarang menunggu data inflasi AS dan China," tegas dia dikutip dari analisisnya hari ini.

Rupiah Mulai Sentuh Rp 15.900-an per Dolar AS, Gubernur BI: Enggak Usah Kaget

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

Di sisi lain, dia melanjutkan, GlaxoSmithKline PLC mengatakan bahwa terapi COVID-19 berbasis antibodinya efektif terhadap semua mutasi varian Omicron. 

"Selera risiko investor meningkat atas indikasi bahwa varian Omicron COVID-19 tidak terlalu parah, meskipun vaksin yang ada tidak mampu memberikan perlindungan penuh," paparnya.

Dari dalam negeri, dia menekanakan, survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada November 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia masih terus menguat. 

Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2021 sebesar 118,5 atau lebih tinggi dari 113,4 pada Oktober 2021. Didorong persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini.

"Dengan demikian, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.330-14.380," papar Ibrahim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya