Keuangan BUMN Semakin Sehat, Erick Thohir Beberkan Indikatornya

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Kemenhub

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyatakan, saat ini kinerja keuangan BUMN semakin baik dan sehat. Buktinya, pembukuan laba bersih pada 2021 mencapai Rp126 triliun (angka awal unaudited konsolidasi), melesat jauh dibandingkan 2020 yang hanya mencapai Rp13 triliun.

Relawan Bakti BUMN – PNM, Menumbuhkan Asa di Desa Nepal Van Java

Apalagi, pada 2020 dibarengi penurunan rasio utang berbasis bunga terhadap Modal Tertanam, yang turun menjadi 35 persen. Serta, rasio utang berbasis bunga terhadap EBITDA, yang turun dari 4,5 kali menjadi 3,5 kali pada 2021.

"Alhamdulillah berkat transformasi dengan mengedepankan tata kelola dan manajemen risiko perusahaan yang baik, efisiensi, dan profesional, kinerja keuangan BUMN semakin baik, semakin sehat," kata Erick dalam keterangannya, Jumat 8 Juli 2022.

Talangi Gaji Karyawan Indofarma hingga Ratusan Miliar, Keuangan Bio Farma Ikutan 'Oleng'

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 8 Juli 2022: Global Naik, Antam Stagnan

Selain itu, laba bersih meningkat signifikan, sementara struktur pendanaan dan kapasitas pembayaran utang BUMN terus menguat. "Saat ini bahkan berada pada rasio perusahaan dengan rating investment grade," ujarnya.

BTN Targetkan Realisasi KPR Non-Subsidi Rp 2,5 Triliun pada 2024, Begini Strateginya

Erick menjelaskan, Kementerian BUMN melakukan sejumlah inisiatif strategis, untuk meningkatkan kapasitas utang dan struktur modal BUMN. Pertama, restrukturisasi utang BUMN diantaranya Waskita Karya, PTPN III, dan Garuda Indonesia. Dia menjelaskan, semuanya merupakan BUMN yang memiliki kondisi keuangan yang melemah akibat COVID-19.

"Langkah tegas telah dilakukan pada 2021 lalu dengan bernegosiasi dengan para kreditur, dengan perjanjian restrukturisasi yang telah dilakukan untuk Waskita dan PTPN III di tahun 2021. Untuk Garuda, baru saja mendapat persetujuan rencana restrukturisasi dalam PKPU," kata Erick.

Gedung Kementerian BUMN

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

Dia menambahkan, Kementerian BUMN juga fokus pada langkah-langkah menurunkan utang pada neraca. Hal itu melalui penguatan posisi ekuitas, pada BUMN strategis yang terdampak COVID-19. Total Penanaman Modal dan Dukungan Pemerintah kepada BUMN tahun 2021 juga mencapai Rp68,9 triliun.

Di mana, 80 persen lebih dari total tersebut dialokasikan kepada BUMN strategis, dalam menjalankan penugasan. Termasuk, penugasan Proyek Strategis Nasional (PSN). 

Selain itu, Kementerian BUMN juga fokus pada peningkatan EBITDA, untuk memperkuat kapasitas bayar utang. Misalnya, dengan meningkatkan penjualan dan meningkatkan efisiensi serta margin operasional," kata Erick.

"Pendapatan usaha unaudited tumbuh pada kisaran 19 persen pada 2021. Sedangkan margin laba bersih meningkat dari 0,7 persen di 2020, menjadi 5,6 persen pada tahun 2021," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya