PPKM Dilonggarkan hingga Digitalisasi Bikin Laba ASDP pada 2022 Catat Rekor Tertinggi

Pelabuhan ASDP.
Sumber :
  • Dokumentasi ASDP.

Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengungkapkan, pada tahun 2022 berhasil mencetak laba tertinggi sepanjang masa sebesar Rp 585 miliar. Hal itu juga diikuti dengan pembukaan pendapatan yang sebesar Rp 4,381 triliun pada 2022.

Ahok Sebut Gaji Ideal Warga yang Tinggal di Jakarta Minimal Rp 5 Juta

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan bahwa manajemen melakukan terobosan operasional dan keuangan pasca-pandemi COVID-19.  

"Ada tiga faktor utama yang berkontribusi atas pencapaian ini. Pertama, dari sisi eksternal, adalah dampak pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan oleh Pemerintah. Sehingga, selama tahun 2022, khususnya periode layanan Angkutan Lebaran dan Natal Tahun Baru tahun 2022 lalu, pergerakan penumpang dan kendaraan telah kembali normal, dan terus menunjukkan kenaikan," kata Ira dalam keterangan Kamis, 15 Juni 2023. 

Pesawat Boeing 737 Terbakar di Senegal, 10 Orang Luka-luka

Menurutnya, dengan pelonggaran pergerakan kendaraan dan penumpang pasca-pandemi COVID-19 diperkuat dengan telah dilakukan pencabutan PPKM oleh Pemerintah pada tanggal 30 Desember 2022. Sehingga masyarakat lebih leluasa dalam melakukan perjalanan.

"Faktor kedua adalah faktor internal, antara lain dengan pembenahan operasional dan perbaikan bisnis proses yang makin efektif dan efisien, termasuk digitalisasi ticketing di seluruh pelabuhan ASDP. Skema bisnis kemitraan B to B juga berperan penting dalam kinerja ini," ujarnya. 

125 Ribu Orang Tinggalkan Jakarta pada Libur Long Weekend, KAI Tambah Armada Kereta Api

Dari sisi eksternal jelasnya, yang juga menjadi pendorong adalah adanya penyesuaian sejumlah tarif penyeberangan pada bulan Oktober tahun 2022-termasuk yang sudah tidak naik selama 4 tahun. Penyesuaian tarif ini merupakan bukti komitmen Pemerintah dalam mendukung keberlanjutan bisnis angkutan penyeberangan laut pasca-kenaikan beberapa komponen penyusun tarif, harga energi dan juga untuk peningkatan layanan pelanggan," ujarnya lagi.

ASDP di Pelabuhan Merak, Banten, Minggu, 26 Mei 2019.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Yandhi Deslatama (Serang)

Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP 2022 audited Januari hingga Desember 2022 tercatat membukukan pendapatan Rp 4,381 Triliun, dan laba bersih Rp 585 miliar. 

"Pendapatan 2022 telah melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum COVID-19 di tahun 2019 sebesar Rp 3,328 triliun dan naik 23,4 persen dibanding realisasi tahun 2021 sebesar Rp 3,550 triliun. Sementara untuk raihan laba bersih, mencapai 220,8 persen dari target, dan mengalami pertumbuhan 79,4?ri laba di tahun 2021 sebesar Rp 326 miliar,” ungkapnya.

“Capaian laba bersih 2022 ini, lagi-lagi ASDP berhasil mencetak laba tertinggi sepanjang sejarah sejak ASDP berdiri," tutur Ira. 

Pencapaian kinerja positif tahun 2022 turut dikontribusikan kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial (gabungan) antara lain produksi penumpang mencapai sebanyak 7,6 juta orang atau naik sebesar 66 persen dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 4,6 juta orang. 

Lalu kendaraan roda 2 dan 3 sebanyak 4,1 juta unit atau 66 persen dari realisasi 2,5 juta unit, kendaraan roda 4/lebih mencapai 4,4 juta unit atau naik 48 persen dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 2,9 juta unit, dan barang mencapai 1,3 juta ton atau -47 persen bila dibandingkan realisasi tahun 2021 sebanyak 2,4 juta ton. 

"Pasca-pandemi, terjadi shifting perubahan perilaku dari pejalan kaki ke kendaraan pribadi sehingga terjadi peningkatan pada kendaraan penumpang. Sedangkan untuk logistik, kenaikan didukung regulasi bahwa sejak awal pandemi pun tidak ada pembatasan pergerakan untuk kendaraan logistik, khususnya pada periode libur hari raya," jelasnya.

Pembelian tiket kapal ASDP online

Photo :
  • VIVAnews / Yandi Deslatama (Serang)

Selain itu, kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukkan dengan operating ratio 66,89 persen lebih rendah dibanding 2021 sebesar 72,05 persen.

Selanjutnya, BOPO Tahun 2022 sebesar 86,06% lebih rendah dibanding tahun 2021 sebesar 91,51 persen , di mana hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya