Bukit Asam Terbar Dividen 100 Persen Laba Bersih 2022

Produksi Batu Bara di Bukit Asam.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Jakarta – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 12,6 triliun per 31 Desember 2022. Dari laba bersih tersebut PTBA menyatakan akan membagikan seluruh laba bersih tahun buku 2022 Rp 12,6 triliun menjadi dividen

Komisi VI DPR Tak Setuju Penerapan Sistem 4 Hari Kerja dalam Seminggu di BUMN

Adapun hal itu disetujui para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022.  Nantinya, para pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp1.094 per saham. 

“Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2022 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan sebesar Rp12,56 triliun sebagai dividen seluruhnya,” kata Direktur Utama PTBA Arsal Ismail di Hotel Borobudur, Jakarta Kamis, 15 Juni 2023. 

PTPN Group Buka Suara soal Mantan Pejabatnya Jadi Tersangka Korupsi HGU

Produksi Batu Bara di Bukit Asam.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Dalam RUPS ini, para pemegang saham juga menyetujui tidak adanya usulan perubahan susunan pengurus Perseroan. PTBA juga mencatatkan kinerja positif dari segi produksi batu bara mencapai 30 juta ton dengan angkutan kereta api sebesar 25,4 juta ton dan penjualan batu bara sebesar 28,4 juta ton pada tahun 2021. Sedangkan pendapatan yang diraih mencapai Rp 29,3 triliun.

ASDP Angkut 26 Ribu Orang dan 125 Ribu Kendaraan pada Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Melalui RUPS ini disetujui pula laporan tahunan dan disahkan laporan keuangan konsolidasian perseroan. RUPS juga menetapkan tantiem untuk DIreksi dan Dewan Komisaris, dan gaji/honorarium tunjangan Tahun Buku 2023.

PLTU Bukit Asam di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan

Photo :
  • Antara/ Zabur Karuru

Dia melanjutkan, pencapaian laba bersih tersebut didukung dengan pendapatan sebesar Rp 42,6 triliun atau 146 persen dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 29,3 triliun.

Sementara itu, total aset perusahaan per 31 Desember 2022 sebesar Rp 45,4 triliun, atau 126 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 36,1 triliun. Kenaikan signifikan dari pendapatan dan laba bersih perseroan didorong oleh pemulihan ekonomi global maupun nasional yang diikuti dengan meningkatnya permintaan di sektor batu bara, serta kenaikan harga jual batu bara yang signifikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya