Artificial Intelligence Bisa Dorong Kesuksesan Sebuah Perusahaan, Ini Caranya

Ilustrasi kecerdasan buatan.
Sumber :
  • www.pixabay.com/geralt

Jakarta - Kesuksesan sebuah perusahaan dan kesejahteraan para karyawannya dapat ditentukan oleh sejumlah hal, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang baik. Terlebih, saat ini pengelolaan Human Resources (HR) sudah mulai menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Inovasi Teknologi Bridgestone Tidak Sebatas Ban Kendaraan

Hal itu antara lain dapat dilihat dari produk Mekari, sebagai perusahaan teknologi di Indonesia yang menyediakan software HR Mekari Talenta, yang telah dilengkapi dengan teknologi AI dalam perangkat lunaknya tersebut.

Chief Customer Officer Mekari, Arvy Egadipoera, mengatakan, AI telah digadang-gadang sebagai teknologi yang akan merevolusi pengelolaan SDM, dengan memperlancar berbagai proses human resources (HR) mulai dari rekrutmen hingga perencanaan pertumbuhan karir karyawan.

Seberapa Penting Budaya Clock in dan Clock Out Karyawan Dorong Kinerja Perusahaan? Ini Penjelasannya

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Photo :
  • Analytics Insight

"Teknologi AI akan mendisrupsi dunia HR secara positif, baik bagi perusahan dan karyawan," kata Arvy dalam keterangannya, Senin, 26 Juni 2023.

Masjidil Haram dan Nabawi Gunakan Teknologi Canggih Atur Suhu Ruangan Agar Jemaah Haji Nyaman

Dia mengatakan, pada beberapa tahun ini dunia kerja telah mengalami perubahan signifikan, mulai dari penggunaan teknologi saat bekerja hingga bentuk kerja hybrid work. Perubahan-perubahan tersebut menuntut divisi HR memanfaatkan sistem dan perangkat yang lebih canggih, untuk mengatur talenta di dalam perusahaan serta memenuhi kebutuhan karyawan.

"Di sini, AI bisa menjadi alat yang digunakan perusahaan untuk berinovasi di bagian perencanaan dan pengelolaan SDM secara strategis," ujarnya.

Riset Gartner berjudul 'Predicts 2023: HCM Technology Transformation' menunjukkan, AI yang tertanam dalam solusi teknologi untuk HR akan mendukung otomatisasi, pengambilan keputusan, dan personalisasi.

Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Photo :
  • Science HowStuffWorks

Teknologi AI disebut-sebut juga akan memajukan cara perusahaan mengelola SDM, termasuk mencari, merekrut, dan mempertahankan karyawan dalam lima cara. Kelimanya yakni:

1. Memahami karyawan dengan lebih baik

AI dapat mengolah data terkait performa dan pola kerja para karyawan untuk memberikan masukan, atau insights, mengenai kesejahteraan kerja para karyawan. AI bahkan bisa menganalisa data untuk mendeteksi tanda-tanda employee burnout, atau keletihan, serta potensi ketidakpuasan kerja lainnya. Berdasarkan analisis tersebut, perusahaan bisa segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah sebelum meluas.

2. Mengotomatisasi pengerjaan laporan strategis

Setiap bulan, tim HR di dalam perusahaan harus menyiapkan laporan strategis untuk mengetahui status terkini akan SDM dan merencanakan kebutuhan akan karyawan kedepannya. Kemampuan AI untuk bukan saja mengolah data yang banyak, namun juga meramu data tersebut menjadi laporan yang mudah dibaca, akan meningkatkan efisiensi tim HR dalam hal pelaporan. 

3. Memperlancar proses rekrutmen

Proses rekrutmen menguras tenaga baik perusahaan dan kandidat karena perusahaan membutuhkan waktu lama untuk membaca dan mengulas hingga ratusan CV. Algoritma cerdas AI, bila ditanam di dalam software HR, dapat menganalisa dengan instan CV dan data kandidat, kemudian mencocokannya dengan kebutuhan dan persyaratan sebuah posisi. Perusahaan dan kandidat pun terbantukan karena AI mempercepat terpilihnya kandidat yang serasi dengan tuntutan peran.

4. Menganalisa sentimen dan kepuasan karyawan

Kemampuan analisa AI mencakup sentimen dan rasa puas karyawan akan pekerjaan. Algoritma AI yang memproses bahasa dapat dikerahkan untuk mengolah survei karyawan dan komunikasi internal untuk mendapatkan umpan balik dari karyawan akan kepuasan akan kondisi kerja mereka.

5. Merancang jalur karir karyawan

AI mampu mengolah data terkait performa kerja untuk mengidentifikasi potensi dari masing-masing karyawan, kemudian merancang pelatihan terpersonalisasi yang akan mengoptimalkan talenta setiap karyawan. Karyawan pun akan bertumbuh secara profesional sehingga lebih mantap dalam mengembangkan karir.

--

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya