Mendag Zulhas Pede RI Jadi Pusat Industri Kendaraan Listrik karena Ini

Mendag Zulkifli Hasan atau Zulhas
Sumber :
  • Antara

Jakarta –  Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa Indonesia bakal menjadi negara pusat kendaraan listrik di dunia baik mobil dan motor. Karena, memiliki bahan baku baterai yang melimpah.

Zulhas Tepis Anggapan Prabowo Anti Kritik soal Minta Oposisi Tak Ganggu Pemerintah

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli mengatakan, untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya. Khususnya, untuk membuat investor tertarik menanamkan modal dan membangun pabrik untuk industri kendaraan listrik. 

"Kita punya keunggulan jumlah penduduk lebih banyak, kita juga punya baterai, kalau banyak pabrik bisa bikin di sini, kita jadi pusat mobil motor listrik kendaraan green economy ada di sini," ujar Zulkifli usai mengunjungi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 11 Juli 2023.

Jasa Marga: 328 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek di Long Weekend

Mendag Zulhas.

Photo :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

Lebih lanjut dia memastikan keseriusan Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat kendaraan listrik. Salah satunya dengan pelarangan ekspor nikel atau yang dikenal dengan kebijakan hilirisasi.

Zulhas Boyong 38 DPW PAN Foto Bareng Jokowi di Istana

Menurut Zulkifli, Pemerintah ingin para pemain mobil listrik dapat datang dan membangun pabriknya di Tanah Air. Sehingga Indonesia tak perlu lagi menjual bahan mentah nikel.

"Pak Presiden (Joko Widodo) melarang ekspor nikel yang kita sebut kebijakan hilirisasi itu dilarang oleh Eropa, karena akan merugikan mereka. Dengan begitu kita untung ribuan kali, jual nikel satu, kalau jual baterai kan sudah ribuan kali. Oleh karena itu, kita mati-matian pusat mobil listrik ada di sini, karena kita punya sumber dayanya," kata Zulkifli.

Booth Hyundai di GIIAS 2022

Photo :

Namun demikian, Zulhas tidak menampik bahwa Indonesia juga kekurangan bahan mineral lain, seperti litium dan grafit. Karenanya, Indonesia bekerja sama dengan Australia untuk dapat menjadi pusat baterai.

"Kita punya nikel, di sana (Australia) punya litium, sehingga nanti bisa kerja sama dan kita jadi pusat baterai, Australia bahan bakunya punya. Karena kan enggak bisa sendiri-sendiri harus bareng-bareng, ekosistem energi hijau dan mobil listrik ini bisa kita berharap bisa di sini," kata Zulkifli Hasan pula. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya