Kemenhub Ungkap Pentingnya Kolaborasi Tangani Tumpahan Minyak di Laut

Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenhub.

Jakarta – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan mengapresiasi Filipina dan Jepang dalam hal ini Philippines Coast Guard dan Japan Coast Guard atas partisipasinya pada kegiatan persiapan latihan bersama penanggulangan pencemaran minyak di laut. Kegiatan tersebut dikenal dengan sebutan Regional Marine Pollution Exercise (Marpolex).

Evakuasi Kapal MV Layar Anggun 8, Kemenhub Diapresiasi

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha saat memberikan sambutan pada acara Penandatanganan dan Persiapan Regional Marpolex 2024 bertempat di Hotel Ramayana Kuta Bali, Selasa, kemarin 

“Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Philippines Coast Guard dan Japan Coast Guard atas kerja sama dan dukungan yang tiada henti khususnya selama Latihan Pencemaran Laut Regional di Makassar tahun lalu di tahun 2022. Meskipun Regional Marpolex sebelumnya, yakni di Makassar terlaksana dengan berbagai tantangan akibat situasi pandemi, namun bersama-sama kita berhasil melaksanakan latihan tersebut dengan sukses,” ucap Arif dikutip dari keterangannya, Rabu, 26 Juli 2023.

Liburan Seru dan Mewah di Kapal Pesiar Bersama Traveloka

Tumpahan minyak di Laut Timor pada tahun 2009.

Photo :
  • ANTARA/YPTB
Lebih lanjut Arif mengatakan kegiatan Regional Marpolex tahun 2022 lalu mendapat pengakuan yang luar biasa baik dari Pemerintah maupun pemangku kepentingan di Indonesia atas keberhasilan dan kesuksesannya dalam berkolaborasi dan bersinergi dengan dukungan yang luar biasa dari Philippines Coast Guard dan Japan Coast Guard.
Kemenhub Ungkap Bus Maut Bawa Siswa SMK di Depok Tak Punya Izin Angkutan 

“Oleh karenanya kita juga perlu memberikan upaya dan dukungan terbaik kepada Philippines Coast Guard sebagai tuan rumah Regional Marpolex berikutnya. Dukungan penuh Ditjen Perhubungan Laut dalam hal ini KPLP kepada Philippines Coast Guard agar berhasil dalam latihan ini tahun depan,” kata Arif.

Arif juga menyampaikan apresiasi kepada Japan Coast Guard atas keterlibatannya dalam latihan tersebut dan atas perhatian yang tinggi terhadap perlindungan lingkungan laut di perairan Sulu dan perairan Sulawesi khususnya terkait penanggulangan pencemaran minyak dan secara aktif bergabung dalam setiap latihan regional yang diselenggarakan oleh Indonesia dan Filipina. 

Latihan Pencemaran Laut Regional didasarkan pada Rencana Jaringan Tanggapan Tumpahan Minyak Sulu-Sulawesi 1981 dengan tujuan utama untuk menguji dan mengevaluasi kemampuan tanggap tumpahan minyak Filipina dan Indonesia.

“Untuk itu, kiranya Japan Coast Guard dapat secara resmi masuk dalam Nota Kesepahaman Rencana Jaringan Penanggulangan Tumpahan Minyak Laut Sulu-Sulawesi, sebagaimana kita ketahui bahwa Jepang juga terlibat dalam bidang perlindungan lingkungan laut di Selat Malaka dan Singapura,” harap Arif.

Arif menyampaikan Indonesia, Filipina dan Jepang memiliki kepedulian yang sama tentang betapa masifnya dampak bencana tumpahan minyak di laut yang tentunya diperlukan kesiapsiagaan dan kemampuan tanggap darurat untuk memerangi pencemaran minyak yang berpotensi terjadi di laut. Oleh karena itu, latihan penanggulangan pencemaran minyak di laut yang dilakukan secara bersama setiap dua tahun perlu dilakukan.

“Selanjutnya, setelah rencana latihan ditandatangani oleh ketiga ketua delegasi konferensi ini, Rencana Latihan ini harus menjadi panduan dalam mempersiapkan, memeriksa, mengirim, dan kemudian mengimplementasikan semuanya yang telah direncanakan untuk latihan,” pungkas Arif.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Terpilih International Maritime Organization (IMO) Arsenio Antonio Dominguez Velasco  menyampaikan dukungannya atas apa yang dilakukan dalam kegiatan Regional Maporlex ini untuk memberikan kesempatan untuk dapat saling berbagi pandangan, pengetahuan, serta pengalaman terbaik untuk meningkatkan metode dan respon cepat dalam menanggulangi musibah tumpahan minyak, sekaligus dapat meningkatkan kerja sama dan komitmen dalam perlindungan lingkungan maritim.

“Saya sampaikan agar kegiatan ini dapat direncanakan dan dikoordinasikan dan disenergikan agar kegiatan Regional Marpolex 2024 ini dapat berjalan dengan baik dan berguna bagi negara peserta dan tidak hanya di regional ini saja namun meluas ke regional yang lain,” ucap Arsenio.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya