VIVAnews - Direktur Pengawasan Bursa Efek Indonesia (BEI), Urip Budi Prasetyo, mengungkapkan potensi nasabah kaya di Indonesia tumbuh paling tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN.
Bahkan, peningkatan nasabah kaya di Indonesia tumbuh paling cepat di antara negara Asia setelah Hongkong, China.
"Pertumbuhan nasabah kaya di Indonesia bahkan mengalahkan Thailand dan Taiwan," kata Urip dalam sambutannya di acara The 4th Internasional Wealth Management & Private Banking Conference di Jakarta, Rabu 19 Oktober 2011
Urip mengungkapkan, pertumbuhan jumlah orang kaya di Indonesia sekitar 32 persen. Jika beberapa tahun sebelumnya, jumlah orang kaya di tanah air mencapai 19 ribu orang, saat ini hampir 30 ribu nasabah sudah masuk kategori orang kaya. "Jumlah ini sepertinya akan terus meningkat," kata dia.
Pertumbuhan nasabah dari golongan orang kaya ini terutama didukung oleh tumbuhnya layanan wealth management (pengelola kekayaan) di Indonesia. Faktor pendorong lainnya adalah banyaknya jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI sebanyak 435 emiten.
Hasil survei tahun 2011 menunjukan instrumen investasi yang cepat memberikan keuntungan bagi investor masih berasal dari sektor real estate, terutama di bidang properti. Namun, investasi di sektor pasar finansial akan tumbuh lebih cepat.
“Jika dilihat dari data pasar modal, kapitalisasi pasar di bulan Oktober mencapai Rp3.295 triliun dan akan terus tumbuh mencapai 27,4 persen dengan transaksi harian sebesar 5,2 triliun,” kata Urip.
JK Ingatkan Prabowo Tak Bikin Proyek Mendadak seperti IKN
JK mengingatkan Prabowo untuk merencanakan setiap kebijakan dengan matang.
