- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Jika Anda ingin mengetahui separah apa korupsi yang terjadi di sebuah negara, kini tak perlu lagi memakai jasa polisi. Cara termudah untuk mengetahui hal itu hanya dengan melihat seberapa sering warga sebuah negara memberikan persenan atau tip.
Penilaian itu diketahui dari hasil penelitian Harvard Business School's Magnus Thor Torfason. Lembaga ini menemukan kaitan yang erat dan positif antara kebiasan memberikan tip dengan korupsi.
Dalam laporan yang diperoleh VIVAnews, Sabtu, 8 September 2012, warga dari negara-negara yang banyak memberi tip umumnya berada di peringkat atas dalam pemeringkatan Indeks Persepsi Korupsi (IPK).
Untuk memperkuat analisanya, Torfason membandingkan data IPK dengan sejumlah indikator pemberian persenan. Setidaknya 33 profesi mulai dari penata rambut hingga sopir taksi menjadi objek penelitian untuk mengetahui seberapa sering mereka memperoleh tip.
Torfason menemukan, semakin sering kebiasaan memberikan tips dilakukan warga, semakin tinggi pula tingkat korupsi negara dalam pemeringkatan IPK. Memberi persenan dan penyuapan, ujar Torfasin, mungkin memiliki jalinan yang kuat dari pemikiran masyarakat selama ini.
Keduanya bisa berimbas pada hasil yang positif di masa mendatang baik yang berasal dari pelayan maupun pejabat pemerintah.
"Kami mengusulkan bahwa tips dan penyuapan keduanya muncul dari perubahan norma yang sama. Kunci utamanya adalah kapan kedua tindakan itu menjadi tindakan yang mengganggu," kata Tofarson. (umi)
BPBD Laporkan Ogan Komering Ulu Diterjang Banjir Bandang, Berharap Tak Ada Korban Jiwa
Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, diterjang banjir bandang akibat luapan Sungai Ogan yang terjadi pada Kamis dini hari, menurut laporan BPBD.
