Sumber :
- ANTARA/Spedy Paereng
VIVAnews -
Sepanjang 2012, perusahaan tambang asal Amerika Serikat, Freeport Indonesia, telah membayar pajak dan royalti kepada pemerintah senilai US$955,6 juta (Rp9,08 triliun dengan kurs Rp9.500). Setoran itu anjlok 60,2 persen dibandingkan 2011 yang mencapai US$2,4 miliar.
"Penurunan kontribusi langsung Freeport yang signifikan pada 2012 karena tidak adanya pembayaran dividen 2012," kata
Head of Corporate Communications Freeport Indonesia
, Daisy Primayanti, kepada
VIVAnews
, Selasa 5 Februari 2013. Freeport Indonesia optimistis dapat meningkatkan produksi pada 2013, karena akan menambang di daerah dengan kadar yang lebih tinggi. Ia berharap pada 2013 hubungan manajemen Freeport dengan para pekerja semakin membaik dan harmonis.
"Pada akhirnya diharapkan dapat mengembalikan kinerja perusahaan agar dapat kembali membayarkan dividen berdasarkan pada proyeksi harga saat ini," katanya.
Seperti diketahui, total pembayaran langsung yang telah dilakukan Freeport sepanjang 2012 terdiri atas pajak penghasilan badan sebesar US$674,4 juta, pajak lain-lain US$205,2 juta dan royalti US$76 juta. (Baca selengkapnya: ).
Freeport Indonesia menargetkan dapat menjual 1,1 miliar pounds tembaga dan 1,2 juta ounces emas pada 2013. (Baca selengkapnya: ). (art)
Halaman Selanjutnya
Freeport Indonesia optimistis dapat meningkatkan produksi pada 2013, karena akan menambang di daerah dengan kadar yang lebih tinggi. Ia berharap pada 2013 hubungan manajemen Freeport dengan para pekerja semakin membaik dan harmonis.