- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Komite Wasit Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berjanji akan bersikap tegas. Mereka tidak akan menoleransi jika ada pengadil di atas lapangan hijau yang berbuat kesalahan.
Sikap tersebut diambil karena Komite Wasit PSSI ingin menjaga kualitas kompetisi. Dengan kualitas wasit yang mumpuni, dipastikan jalannya pertandingan enak ditonton.
"Intinya begini saja kita tidak ada toleransi. Pokoknya kalau terbukti salah ya istirahat. Kita tidak ada toleransi karena kita juga menjaga nilai kompetisi," ujar anggota Komite Wasit PSSI, Purwanto.
Purwanto membantah jika pihaknya dianggap memilih-milih dalam menjatuhkan sanksi. Dia membantah hal tersebut seraya menjelaskan cara mengajukan protes yang benar.
"Semua klub punya hak buat protes. Asal ada dia kirim laporan di berita pertandingan pasti kita tanggapi, sekali lagi kita tak memihak kepada siapapun yang salah kita istirahatkan, kalau salah kita evaluasi," ujarnya menegaskan.
Kinerja Komite Wasit PSSI disorot menyusul adanya hukuman kepada dua orang wasit di awal kompetisi Liga 1 2018. Keduanya merupakan wasit yang memimpin pertandingan PSMS Medan melawan Bali United dan Bhayangkara FC.
Dianggap terlalu mudah mengeluarkan hukuman, Komite Wasit PSSI dituding memihak. Bukan tanpa alasan, karena PSMS merupakan tim yang erat kaitannya dengan Ketua Umum PSSI non aktif, Edy Rahmayadi.
Dan ketika hukuman itu keluar, PSMS menjadi tim yang dirugikan. Pelatih tim berjuluk Ayam Kinantan, Djadjang Nurdjaman, bahkan terang-terangan menyalahkan kinerja wasit atas kekalahan anak asuhnya. (mus)
