Rapor 3 Pemain Indonesia Usai Berakhirnya Liga Malaysia

Andik Vermansyah bersama penyerang Selangor, Paulo Rangel
Sumber :
  • iimage.my
VIVAbola
Peran Andik Gagal Menangkan Selangor di Liga Malaysia
- Selesai sudah petualangan punggawa-punggawa Indonesia di Liga Super Malaysia atau M-League. Siapakah pemain terbaik di antara tiga pemain yang merumput di sana?

Persib Menangkan Drama 6 Gol Kontra Selangor

Musim ini, ada tiga pemain Indonesia yang sedang mencoba peruntungan di 'Negeri Jiran'. Andik Vermansyah membela Selangor FA, Hamka Hamzah memperkuat PKNS FC, dan Patrich Wanggai berkostum T-Team FC.
Andik Bikin Gol, Persib Vs Selangor Masih Sama Kuat


Secara statistik dan prestasi, Andik menjadi pemain paling berhasil. Pria 22 tahun itu sukses membawa Selangor jadi runner-up M-League, bahkan sempat menjadi calon favorit juara. Sayang, hasil
semalam mengagalkan semuanya.


Total, 20 partai Andik lakoni dari 22 pertandingan di Liga Malaysia. Winger cepat itu berhasil mengoleksi dua buah gol dan lima assists sepanjang penampilannya tersebut.


Andik pun sempat beberapa kali masuk tim terbaik matchday Liga Malaysia. Jadi, tidak salah kalau Andik dinilai sebagai pemain paling berhasil di negera tetangga kemarin.


Beda Andik, beda juga dengan Patrich Wanggai. Eks pemain Persipura Jayapura gagal mengangkat timnya dan harus puas merosot ke Divisi Utama Liga Malaysia musim depan.


Lima gol dan dua assists yang dibuat Patrich dalam 17 pertandingan tak mampu mengeluarkan T-Team dari zona degradasi, menempati peringkat 11 dari 12 tim dengan total 22 poin saja.


Penampilan Patrich dalam tiga bulan terakhir di Malaysia sebenarnya cukup menjanjikan, empat golnya tercipta selama rentan waktu tersebut. Sayang, terlambat untuk mengangkat T-Team.


Nasib lebih buruk dialami oleh Hamka. Setelah sempat tidak tergantikan di awal-awal oleh PKNS, posisi bek veteran ini mulai tergusur memasuki akhir musim. Pasalnya, pertahanan tim yang kerap bolong.


Total 18 laga dicatatkan Hamka sepanjang musim kemarin, dengan satu gol. Dari 18 laga tersebut hanya dua laga yang berakhir tanpa kebobolan, terakhir Februari silam, sisanya selalu ada gol yang bersarang ke gawang PKNS.


Bahkan, 15 gol bersarang ke gawang PKNS pada lima laga terakhir yang diperkuat Hamka, terakhir pada 10 Juni lalu. Tentu, sebuah noda buruk buat seorang bek dengan level seperti pria 33 tahun tersebut.


Dengan hasil ini, PKNS pun menjadi juru kunci pada penutupan musim M-League kemarin dengan hanya 18 poin dari 22 laga. Jadi tak salah, kalau Hamka dinilai sebagai pemain Indonesia yang menjalani musim paling buruk. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya