KONI dan KOI Siap Jadi Mediator Kisruh Menpora-PSSI

Tono Suratman
Sumber :
  • Satlak Prima
VIVA.co.id
- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyatakan kesiapan untuk menjadi mediator antara PSSI dan Kemenpora dalam mengatasi kisruh yang terjadi saat ini.


Menurut Ketua Umum KONI, Tono Suratman, pihaknya dalam waktu 1-2 hari ke depan akan coba menggelar pertemuan dengan Menpora Imam Nahrawi dan memberi penjelasan terkait status PSSI.


"PSSI berharap saya bisa memberikan masukan kepada pemerintah. PSSI adalah anggota KONI. Jadi kami juga patut mendapat laporan dari mereka. Saya anggap masalah ini bisa diselesaikan, hanya karena masalah komunikasi saja," ujar Tono usai melakukan pertemuan dengan PSSI di kantor KONI, Senayan, Jakarta.


Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum KOI, Rita Subowo. Selain menyatakan siap menjadi mediator, dia juga meminta kepada PSSI untuk melakukan introspeksi. Karena baginya, PSSI dan Pemerintah dalam hal ini Kemenpora juga harus didengar pendapatnya.


Rita berpesan agar masalah ini bisa cepat selesai. Dia membeberkan betapa sulitnya pada 2011 lalu untuk menyatukan perpecahan dalam sepakbola nasional.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

"Bagaimanapun sepakbola Indonesia harus diselamatkan. Harus berjuang apakah melalui dialog, pendekatan, introspeksi. Saya bilang coba dialog dengan pemerintah, apalagi kalau hanya soal liga."
Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan


Timnas U-19 Terbang ke Korsel, Marselino Ferdinan Tergantung Persebaya
"Saya sudah merasakan sulitnya mempersatukan 2 liga waktu itu. Semua pihak harus punya 1 niat dan tujuan, menyelamatkan sepakbola tanah air. Karena mengingat kita akan menghadapi SEA Games dan kita akan jadi tuan rumah Asian Games. Kalau ada apa-apa kan, Asian Games jalan, tapi sepakbola tidak ikut," tegas Rita. (one)
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022