- REUTERS
VIVA – Liverpool mengantongi modal positif melakoni semifinal leg 2 Liga Champions. Dalam pertemuan pertama di Anfield Stadium, Selasa 24 April 2018 atau Rabu dini hari WIB, Liverpool menang telak dengan skor 5-2.
Di duel ini, Liverpool sebenarnya sempat unggul lima gol. Namun, konsentrasi mereka menurun di akhir laga dan kebobolan dua gol.
Memang, pertahanan Roma di laga ini begitu rapuh. Skema tiga bek yang dipilih oleh pelatih Eusebio Di Francesco seperti senjata makan tuan bagi mereka.
Lini tengah Roma memang bisa mengimbangi eksplosivitas permainan Liverpool. Tapi, The Reds memainkan skema berbeda.
Mereka tak banyak memegang bola saat menghadapi Roma. Justru, Liverpool lebih gemar melepaskan umpan-umpan lambung yang langsung menusuk ke jantung pertahanan Serigala Ibukota.
Inilah yang jadi petaka bagi Roma. Gaya permainan rugby yang dimainkan Liverpool benar-benar berjalan lancar.
Federico Fazio, Kostas Manolas, dan Juan Jesus, begitu kesulitan meredam kecepatan para pemain depan Liverpool.
Terlebih kolaborasi trio Firmansah (Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah) begitu apik. Buktinya, lima gol yang tercipta lahir dari kerja sama mereka.
"Liverpool begitu kuat, jangan lupa, dan mereka bekerja dengan baik. Kami hanya tampil bagus selama 20 hingga 25 menit awal pertandingan," kata kapten Roma, Danielle De Rossi, dilansir Mediaset Premium.
"Mereka secara konsisten melepaskan bola panjang, dari segala penjuru lapangan. Ini yang membuat kami kesulitan melindungi area yang terbuka karena mereka memiliki pemain yang sangat cepat," lanjut dia.