- RMC Sport
VIVA – Delphine Verheyden selaku pengacara Kylian Mbappe menegaska sikap terkait dengan penolakan ikut dalam kegiatan pemasaran Timnas Prancis. Dia membeberkan alasannya.
Sejak usia 18 tahun, Mbappe masuk ke skuad utama Prancis. Dia diminta menandatangani kesepakatan oleh Federasi Sepakbola Prancis (FFF) terkait kontrak kerja sama.
Penerapan aturan ini dimulai sejak 2010, dan menurut Verheyden sangat merugikan pemain. Mengingat dalam waktu lama mereka harus ikut kegiatan pemasaran Timnas Prancis.
"Ketika seorang pemain dipilih ke Timnas Prancis untuk pertama kali, satu hal yang mesti dia lakukan adalah menandatangani dokumen yang diberikan dan mengatur hak dan kewajiban," kata Verheyden, dikutip dari L'Equipe.
"Dokumen itu berlaku sejak ditandatangani dan lima tahun selepas karier profesional berakhir. Itu yang mengganggu kami," imbuhnya.
Menurut sang pengacara, kontrak itu tidaklah realistis. Karena durasinya akan sangat lama, bahkan mungkin ketika pemain sudah memasuki usia 40 tahun.
Kylian Mbappe
- Marca
Bagi seorang pemain, penting bagi mereka membangun citra ke publik. Harusnya, setiap pemain memiliki kendali penuh akan hal tersebut.
"Mereka harus jadi panutan bagi penonton muda. Peran ini harus ditangani dengan hati-hati," tutur Verheyden.
Dalam kesempatan ini, dituntut pula mengenai hak dari penjualan jersey pemain. Mbappe menyadari betul hal ini dan ingin memperjuangkannya.
"Jika kami memasang nama pemain di jersey, dia harus menerima kompensasi. Masing-masing dari mereka memutuskan apa ingin menyimpan uang itu atau menyumbangkan ke sepakbola amatir. Di sini Kylian ingin berbicara tentang uang yang dia bawa."
