Liga Arab Saudi, Dari Tudingan Pencucian Olahraga Hingga Tujuan Politik

Cristiano Ronaldo saat Al Nassr melawan Monastir
Sumber :
  • twitter.com/AlNassrFC_EN

Arab Saudi – Liga Arab Saudi merebut perhatian publik setelah ada pengumuman mereka untung banyak sejak kedatangan Cristiano Ronaldo. Sekarang banyak nama tenar yang datang ke klub-klub di sana.

Elkan Baggott Dipastikan Tak Gabung Indonesia U-23

Karim Benzema, Neymar, Sadio Mane, dan masih banyak nama lain kini menghiasi Liga Arab Saudi. Mereka mendapat bayaran mahal dan itulah alasan mau meninggalkan Eropa.

"Mendatangkan Cristiano Ronaldo ke Arab Saudi membantu kami menyiarkan Liga Arab Saudi ke 140 negara. Itu membuat pendapatan kami meningkat 650 persen," ujar Carlo Nohra selaku Kepala Operasional Liga Arab Saudi, dikutip dari Sportskeeda.

Masih Oke di Usia 43 Tahun, Wulan Guritno: Aku Jaga Penampilan Bukan Karena Ingin Cantik

Cristiano Ronaldo saat Al Nassr melawan Al Shorta

Photo :
  • twitter.com/AlNassrFC_EN

Arab Saudi tak cuma di sepakbola saja mengeluarkan dana besar. Olahraga lain seperti F1 dan LIV Golf juga membuat mereka berani menggelontorkan dana dengan nilai luar biasa.

Cek Fakta: Timnas Indonesia U-23 Dibela Ronaldo dan Messi Akibat Dicurangi Wasit di Piala Asia

Dari gebrakan Arab Saudi ini, kritik bermunculan. Ada yang menuding mereka melakukan 'pencucian olahraga' untuk mengalihkan perhatian orang dari catatan buruk hak asasi manusia.

Selain itu ada juga yang percaya ini bukan sekadar langkah dari Arab Saudi untuk mengelola citra dan reputasi. Karena olahraga dan hiburan banyak juga digunakan oleh negara lain untuk memproyeksikan soft power.

Duel Ittihad FC vs Al Nassr 3-1

Photo :
  • Twitter: Ittihad FC

"Negara-negara di seluruh dunia menggunakan olahraga dan hiburan sebagai alat kebijakan untuk memproyeksikan soft power," kata Profesor Ekonomi Olahraga dan Geopolitik, Simon Chadwick kepada BBC.

"Ini adalah salah satu elemen dari kebijakan yang saat ini diterapkan oleh Arab Saudi. Kita berbicara tentang persaingan antarnegara untuk memenangkan hati dan pikiran masyarakat secara global," imbuhnya.

"Inggris, Amerika Serikat, Prancis, India, dan banyak negara lain telah menerapkan hal ini. Sekarang Arab Saudi juga melakukan hal yang sama."

Tujuan utama kedua di balik belanja besar-besaran Arab Saudi adalah bahwa hal ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas guna mengubah perekonomian sebelum pendapatan dari minyak menurun.

Olahraga juga menjadi salah satu pilar utama visi 2030 pemerintah Arab Saudi yang digagas oleh putra mahkota Mohammed bin Salman.

"Salah satu tujuannya adalah memberi hiburan bagi penduduk Arab Saudi sebagai bagian dari visi 2030 dan pada saat yang sama, juga mengembangkan bakat lokal yang akan tingkatkan Liga Arab Saudi dalam jangka panjang," tutur Nohra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya