Julukan 'Lionel Messi dari Yordania' Bikin Pemain Ini Tidak Senang

Winger Montpellier, Moussa Al-Tamari yang dapat julukan Messi dari Yordania
Sumber :
  • instagram.com/mousa_tamari_13

Prancis – Moussa Al-Tamari mendapat julukan 'Lionel Messi dari Yordania'. Akan tetapi, winger yang membela klub Ligue 1, Montpellier merasa tidak senang dengan hal tersebut.

Pesan Menyentuh Ibunda Pratama Arhan Lihat Timnas Indonesia Tembus Perempat Final Piala Asia U-23

Moussa Al-Tamari mulai menyedot perhatian publik sepakbola Eropa karena penampilan di awal musim Ligue 1. Dia mencetak tiga gol dalam empat pertandingan.

Gol tersebut membuat pemain berusia 26 tahun mengukir rekor. Dia menjadi pemain Yordania pertama yang main dan bisa mencetak gol dalam sejarah Ligue 1.

Terpopuler: Sindiran Suporter Bali United, Media Asing Puji Indonesia

Winger Montpellier, Moussa Al-Tamari

Photo :
  • instagram.com/mousa_tamari_13

Julukan 'Lionel Messi dari Yordania' disematkan kepada Al-Tamari karena dia berposisi sebagai penyerang sayap kanan, tapi menggunakan kaki kiri. Dia memiliki kemampuan bagus dalam melakukan dribel.

Jadwal Siaran Langsung: Laga Penentu Timnas Indonesia U-23 hingga El Clasico Real Madrid-Barcelona

Karena kelihaian itulah, ketika dia bermain di Liga Siprus bersama APOEL, julukan tersebut diberikan. Tapi rupanya itu ditolak oleh Al-Tamari.

"Saya tahu beberapa orang memanggil saya seperti itu, tapi saya tidak suka julukan itu," kata Al-Tamari, dikutip dari Marca.

Winger Montpellier, Moussa Al-Tamari

Photo :
  • instagram.com/mousa_tamari_13

"Di Siprus, suporter sedikit gila dan mereka memberi julukan itu. Mereka bahkan membuat lagu menyebut saya sebagai 'Messi Yordania'," imbuhnya.

Siprus adalah negara Eropa pertama yang jadi perantauan penggawa Timnas Yordania tersebut. Klub tersebut kepincut dengan penampilannya di Piala AFC 2018 bersama Al-Jazeera.

Dua tahun bersama APOEL, tim asal Belgia, OH Leuven merekrut Al-Tamari. Selama tiga tahun di sana, kemampuannya semakin terasah hingga bisa sampai ke Ligue 1.

"Sejak saya masih kecil, saya ingin bermain di salah satu dari lima liga besar, tapi ibu saya ingin saya konsentrasi pada pendidikan," ujar Al-Tamari.

"Bukannya dia tidak percaya kepada saya, tapi dia bilang akan sulit mewujudkan impian saya di Yordania."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya