Sumber :
- dailymail
VIVAbola -
FIFA akhirnya meminta maaf terkait insiden memalukan dalam laga penyisihan grup E Piala Dunia 2014 antara Prancis kontra Honduras, Minggu 15 Juni 2014 (Senin dini hari WIB). Dalam duel di Estadio Beira-Rio tersebut, lagu kebangsaan kedua tim gagal berkumandang.
Pemain-pemain Prancis melihat ke kiri dan kanan karena lagu kebangsaan mereka tak kunjung keluar di sistem audio stadion. Begitu juga para pemain Honduras. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya kedua tim melanjutkan berjabat tangan tanpa mendengar lagu kebangsaan mereka.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Drama 6 Gol, Prancis Kalahkan Rusia
Baca Juga :
Ditekuk Prancis, Pelatih Belanda Petik Pelajaran
Pemain-pemain Prancis melihat ke kiri dan kanan karena lagu kebangsaan mereka tak kunjung keluar di sistem audio stadion. Begitu juga para pemain Honduras. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya kedua tim melanjutkan berjabat tangan tanpa mendengar lagu kebangsaan mereka.
"Saya ingin mengucapkan permintaan maaf yang paling mendalam atas nama FIFA terkait insiden teknis gagalnya lagu kebangsaan Prancis dan Honduras berkumandang di Porto Alegre. Itu merupakan protokol antara tim nasional yang dilaksanakan atas nama FIFA," kata Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke seperti dilansir Soccerway.
Valcke juga mengungkapkan bahwa rasa hormat merupakan bagian penting dari protokol FIFA. Investigasi terkait masalah ini akan dilakukan.
Dalam peraturan pertandingan, seluruh pertandingan sepakbola internasional dan persahabatan memang diharuskan FIFA untuk mengumandangkan lagu kebangsaan.
Tidak ingin ketinggalan, akhirnya suporter Prancis berinisiatif menyanyikan lagu kebangsaan mereka, La Marseillaise, pada menit ke-17. Atmosfir ini mampu menghidupkan permainan Prancis yang sukses menang 3-0 atas Honduras.
Lihat berita menarik lainnya dengan
Halaman Selanjutnya
"Saya ingin mengucapkan permintaan maaf yang paling mendalam atas nama FIFA terkait insiden teknis gagalnya lagu kebangsaan Prancis dan Honduras berkumandang di Porto Alegre. Itu merupakan protokol antara tim nasional yang dilaksanakan atas nama FIFA," kata Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke seperti dilansir Soccerway.
