- VIVA/Rahmad Noto
VIVA – Persebaya Surabaya dilanda kecemasan setelah PSSI memutuskan untuk menunda jadwal kickoff Liga 1. Kubu Persebaya khawatir akan dihantam badai cedera lantaran jadwal kickoff mundur sepekan.
Memang, ada dampak yang ditimbulkan dari mundurnya jadwal kickoff Liga 1. Salah satunya adalah jadwal kompetisi menjadi lebih padat.
Terlebih, Liga 1 dimulai bersamaan dengan periode Ramadan. Fisik pemain akan terkuras. Potensi cedera juga kian besar. Inilah yang dikhawatirkan oleh Bajul Ijo.
"Bayangkan, kalau dimulai Mei 2019, kompetisi menjadi lebih berat. Sebab, akan terpotong puasa dan Idul Fitri. Kami harus siapkan tim dengan benar," kata Presiden Persebaya, Azrul Ananda.
Bajul Ijo sejatinya memiliki pengalaman buruk dengan padatnya jadwal kompetisi. Musim lalu, banyak pemain Persebaya yang tumbang akibat cedera setelah melakoni jadwal super padat.
"Kami memiliki pengalaman di musim lalu. Dengan demikian, kami harus siap dengan menyiapkan tim yang bisa sekali main dalam empat hari," ujar Azrul.
Sebelum melakoni Liga 1 musim 2019, Persebaya berencana menggelar pemusatan latihan (TC). Rencananya, Persebaya baru akan melakoni TC pada pekan depan.
Terbilang telat, mengingat peserta Liga 1 musim 2019 lainnya sudah start lebih dulu untuk menggelar TC.
"Kami belum libur, bisa dibilang begitu. Sebab, Persebaya baru saja selesai berkiprah di Piala Presiden dan hampir tiga hari sekali tanpa istirahat dan latihan," jelas Azrul.
