Kejamnya PSIS Berondong Gawang Sang Mantan jadi Bahasan Netizen

Pemain PSIS Semarang merayakan gol
Sumber :
  • antv/tvOne (Teguh Joko Sutrisno)

VIVA Bola – Dimainkan sebagai starter dengan harapan bisa meredam serangan PSIS Semarang, kiper PSS Sleman Jandia Eka Putra justru jadi bulan-bulanan. Tak tanggung-tanggung, lima gol bersarang ke gawangnya.

Baru Tiba di Paris, Alfeandra Dewangga Geber Persiapan Jinakkan Guinea

Dalam dua laga sebelumnya di Piala Presiden 2022, Jandia tidak dimainkan pelatih PSS Seto Nurdiantoro. Sepertinya ia sengaja disimpan dan disiapkan untuk bermain melawan PSIS Semarang.

Strategi wajar, mengingat Jandia sebelumnya pernah empat tahun membela Laskar Mahesa Jenar, sehingga ia tahu luar dalam dapur mantan klubnya tersebut.

Timnas Indonesia U-23 Dapat Amunisi Tambahan untuk Lawan Guinea

Tapi sayang, dapur PSIS punya "koki" baru yaitu Sergio Alexandre. Juga di situ bercokol muka-muka baru seperti Carlos Fortes dan Taisei Marukawa. Meskipun secara umum pemain PSIS adalah muka lama yang sudah sangat dikenal Jandia.

Sebenarnya track record Jandia lumayan bagus selama membela PSIS dulu. Bahkan ia pernah menjadi salah satu kiper dengan penyelamatan terbanyak di Liga 1. Maka tak heran jika Jandia pun digadang-gadang akan menjadi jawaban yang dibutuhkan PSS pada sektor kiper.

Pengalaman Langka Maman Abdurrahman Main Bareng Sang Putra di Persija Jakarta

Kiper PSIS Semarang, Jandia Eka Putra

Photo :
  • antv/tvOne (Teguh Joko Sutrisno)

Tapi, laga Grup A Piala Presiden melawan PSIS pada Jumat 24 Juni 2022 di Stadion Manahan Solo, bukan menjadi ajang pembuktian Jandia kepada mantan klubnya. Justru ia tanpa belas kasihan diberondong lima gol. Jumlah yang bahkan mungkin juga tak disangka oleh para penyerang Laskar Mahesa Jenar.

Tim Elang Jawa PSS Sleman sebenarnya bermain tak jelek-jelek amat. Dua gol ke gawang PSIS adalah buktinya. Tapi longgarnya sektor pertahanan PSS dan mengkilapnya barisan penyerang PSIS, membuat jalannya laga menghasilkan skor berbeda.

Gol pertama PSIS yang dicetak Jonathan Cantilana menggambarkan betapa efektifnya lini tengah dan lini serang Laskar Mahesa Jenar. Lewat umpan Wawan Febrianto dari sayap kanan, Cantilana cerdik merangsek di tengah bek lawan dan menyundul bola yang tak begitu keras tapi menyilang menuju titik sulit untuk dijangkau kiper. 

Gol kedua PSIS lagi-lagi hasil kecerdikan Wawan dan Jonathan yang berhasil memanfaatkan banyak lubang di sektor bek PSS. Umpan terobosan Wawan membuktikan betapa longgarnya pertahanan tim Super Elang Jawa. Umpan diterima Jonathan sambil berlari yang langsung berhadapan dengan Kiper Jandia. Jonathan pun melakukan chip bola melewati hadangan kiper yang masuk ke pojok gawang.

Gol ketiga Laskar Mahesa Jenar tak begitu istimewa karena lewat tendangan penalti Carlos Fortes. Tapi penalti didapat setelah kiper Jandia melakukan pelanggaran terhadap Marukawa di dalam kotak penalti.

Gol keempat PSIS boleh jadi merupakan gambaran penampilan Jandia menghadapi mantan klubnya. Berawal dari sebuah tendangan jarak jauh dari penyerang PSIS, bola sepertinya akan dengan mudah diamankan Jandia. Bola justru malah lepas dan langsung dicocor Carlos Fortes menjadi gol.

Sementara gol kelima PSIS lebih karena istimewanya penyerang sekaligus kapten PSIS Hari Nur Yulianto yang mampu menyudul bola sulit ke pojok atas gawang PSS.

Penampilan Jandia tersebut mendapat sorotan dan perbincangan di jagat maya. Bahkan tagar #jandia sempat juga jadi trending topik di twitter.

Ada yang berseloroh hati Jandia masih biru merujuk pada jersey biru PSIS. Ada juga yang menyebut Jandia belum bisa move on dari PSIS.

"hati jandia masih biru," twit @dhimas_mayda.

"Jandia itu dulu tiap match ketemu pss kayaknya sulit dibobol...ini ketemu smarang kok kaya mau bahagiain mantan ya...," komen @Wulansarierni1

Ada juga yang mengkritik strategi tim pelatih PSS yang justru memainkan Jandia saat bertemu mantan klubnya, yang notabene tahu karakter Jandia.

"Awale kepikiran, jandia mantan psis, lawan psis malah dipasang. Wong psis wis reti seluk beluk e si jandia lemah e neng bagian opo," tulis @ADKrta.

Tapi ada juga yang membela Jandia yang sebelumnya bermain apik selama membela PSIS.

"PSIS dengan Jandia musim lalu gak pernah kalah dengan selisih lebih dari 2 gol...3 musim ke belakang sempat jadi salah satu kiper dengan penyelamatan terbanyak. 1-2x blunder tidak akan mengubah fakta kalo dia kiper bagus," cuit @juandairawan_

Tetap Semangat Jandia Eka Putra!

Laporan: Teguh Joko Sutrisno

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya