Bos Kalteng Putra: Kalau Erick Thohir Jadi Ketum PSSI Harus Didampingi Orang Pintar

CEO Kalteng putra, Agustiar Sabran
Sumber :
  • istimewa

VIVA – PSSI akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Komite Eksekutif (Exco)  pada 16 Februari 2023 sesuai permintaan FIFA.

Sepakbola Indonesia Masih Jauh dari Ideal

Jelang bergulirnya KLB PSSI, sejumlah nama digadang-gadang cocok untuk memimpin federasi dan menggantikan sosok Mochamad Iriawan.

Selain Menteri BUMN Erick Thohir, ada juga nama Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti dan Presiden Madura United Achsanul Qosasi yang muncul ke permukaan.

Timnas Indonesia Berpeluang Diperkuat 3 Pemain Naturalisasi Terbaru di Kualifikasi Piala Dunia 2025

Bagi bos Kalteng Putra, Agustiar Sabran, ketiga nama tersebut sosok orang-orang bagus dan memiliki banyak pengalaman di sepakbola. 

Namun, sebagai pemegang suara, Agustiar menilai, Erick Thohir mampu membawa sepakbola Indonesia lebih maju ke depan.

Usai Perpanjang Kontrak, PSSI Tak Mau Kata-kata Ini Keluar dari Mulut Shin Tae-yong di Timnas

Hal itu dilihat dari rekam jejak Erick Thohir selama ini. Dia sempat mengakuisisi klub Italia, Inter Milan, pada November 2013 sebelum dilepas pada 2016. Pria berusia 52 tahun itu juga sempat memiliki klub Amerika Serikat, DC United.

Tidak hanya mengembangkan bisnisnya di sepak bola, Erick Thohir juga peduli kepada basket. Salah satunya, ia sempat menjadi pemilik klub basket NBA Philadelphia 76ers. Erick Thohir juga mempunyai kedekatan dengan FIFA.

"Sebenarnya ketiga sosok ini mempunyai jam terbang bagus di sepakbola, tapi kami tentu saja harus mencari yang lebih bagus," kata Agustiar, Senin 9 Januari 2023.

Meski demikian, Agustiar menyebut Erick tidak bisa bekerja sendiri untuk memajukan sepakbola Indonesia. Dia harus dikelilingi orang-orang yang pintar dan berkompeten.

"Pak Erick Thohir harus juga didampingi oleh orang-orang yang bagus juga demi sepak bola Indonesia lebih baik. Kalau tidak, pasti tidak bakal maju-maju karena kita ini harus bicara ke depan," ucapnya politikus PDI Perjuangan itu.

"Exco PSSI nantinya jangan terlibat di persepakbolaan Indonesia tapi dia mencintai sepakbola. Contohnya, jangan pemilik klub dipercaya jadi Exco PSSI, kalau gitu pasti nanti akan ada kepentingan," jelasnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya