Mengejutkan, Ternyata Segini Dana untuk Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia

Pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Ilija Spasojevic, Marc Klok dan Jordi Amat
Sumber :
  • ANTARA/Bayu Kuncahyo

VIVA – PSSI sedang gencar-gencarnya melakukan naturalisasi pemain. Jalan pintas ini dilakukan PSSI untuk menambah kekuatan Timnas Indonesia secara instan.

Rizky Ridho Absen, 3 Pemain Ini OTW Paris Perkuat Timnas Indonesia U-23

Adapun pemain-pemain yang dinaturalisasi merupakan rekomendasi dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Terbaru, PSSI sukses menaturalisasi Justin Hubner, kemudian dalam waktu dekat juga akan diambil sumpahnya Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, dan Ragnar Oratmangoen.

Ada 3 Negara Guinea di Benua Afrika, Timnas Indonesia U-23 Lawan Guinea yang Mana?

Gencarnya proses naturalisasi ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan pecinta sepakbola nasional. Negatifnya, naturalisasi dinilai menutup kesempatan bagi pemain lokal untuk memperluat skuad Garuda.

Kemudian juga muncul isu anggaran besar yang harus dikeluarkan saat menaturalisasi pemain Timnas Indonesia. 

Menpora Lobi Pemerintah Jepang Agar Justin Hubner Dilepas ke Timnas Indonesia U-23

Eks anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani, tak menampik jika isu soal anggaran ini memang banyak dipertanyakan, bahkan dinilai sebagai langkah pemborosan.

Apalagi pada 2020 lalu saat PSSI ingin menaturalisasi pemain asal Brasil disebutkan bahwa ada anggaran miliaran rupiah yang harus dikeluarkan federasi untuk menaturalisasi lima pemain Brasil.

Hasani mengungkapkan, Sebagai sosok yang berjasa besar mengurus proses naturalisasi Jordi Amat, Shayne Pattynama, hingga Sandy Walsh, dia mengetahui percis anggaran itu.

"Kebetulan saya yang mengurus naturalisasi ini, jadi saya tahu persis anggaran yang dikeluarkan," ujar Hasani dikutip dari Hasani's Corner.

Hasani menegaskan, bahwa tidak ada anggaran yang mencapai miliaran rupiah untuk menaturalisasi pemain.

"Jujur, sejak saya mendapat tugas mengurus pemain-pemain naturalisasi di era sekarang, tidak ada anggaran yang kita keluarkan untuk pemain," katanya.

Para pemain ini, lanjut dia, bahkan tidak dibayar untuk bermain di Timnas Indonesia. Sebab, setiap pemain yang dipanggil Timnas Indonesia bersifat wajib sehingga klub harus melepasnya. 

"Itu adalah kewajiban seorang pemain disaat tanda tangan dengan klub kalau dia dipanggil timnas, klub harus melepas," katanya. 

Pemain-pemain yang dipanggil tim nasional, kata Hasani, akan mendapat uang dari klubnya masing-masing. Menurut dia, pemain yang dipanggil timnas justru bisa naik nilai kontraknya atau mendapat bonus dari klubnya. 

"Jadi anggapan orang tentang pemborosan dana yang dikeluarkan oleh federasi, itu saya katakan sebagai saksi hidup tidak ada," katanya.

"Memang ada anggaran untuk pengurusan tersebut tetapi itu hanya anggaran administrasi. Lumrah terjadi dalam sebuah transaksi," tambahnya


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya