Pujian Berkelas Juergen Klopp ke Skuad Remaja Aston Villa

Manajer Liverpool, Juergen Klopp bersama skuad remaja Aston Villa.
Sumber :
  • Twitter/@LFC

VIVA – Aston Villa memang harus bertekuk lutut dari Liverpool dalam pertandingan babak ketiga Piala FA 2020/2021, di Villa Park, Sabtu 9 Januari 2021, dini hari WIB. Dalam duel tersebut, Villa dibantai Liverpool dengan skor 1-4.

Bruno Fernandes Bicara Masa Depannya Bersama Manchester United

Padahal, Villa sempat melumat habis Liverpool dengan skor 2-7 di laga Premier League, beberapa bulan lalu. Sayangnya, mayoritas skuad yang dulunya pernah mempermalukan The Reds tidak bisa ikut dalam pertandingan Piala FA karena kasus COVID-19 yang menimpa sejumlah pemain dan staf Aston Villa.

Hingga akhirnya, klub favorit Pangeran William itu tetap turun menjalankan laga Piala FA melawan Liverpool, ketimbang memilih untuk kalah WO. Lantaran sebagian besar pemain utamanya tidak diperbolehkan bermain, mereka pun dengan terpaksa menurunkan para penggawa remajanya.

Erik Ten Hag Bongkar Penyebab Antony Ledek Pemain Coventry City

Photo :
  • Twitter/@AVFCOfficial

Villa mampu menciptakan sebiji gol yang dicetak pemain berusia 17 tahun, Louie Barry pada menit ke-41. Sementara Liverpool mencetak empat gol lewat aksi Sadio Mane (4' 63'), Mohamed Salah (65') dan Georginio Wijnaldum (60').

Manchester United Main Seperti Tim Kompetisi Kasta Kedua

Namun, kegagahan para pemain muda Villa saat menghadapi Liverpool ternyata membuat mereka dihujani pujian dari banyak pihak, termasuk manajer The Reds, Juergen Klopp. Bahkan, juru taktik asal Jerman itu menyebut bahwa skuad remaja The Villans sempat menyulitkan tim asuhannya.

"Anak-anak itu (skuad remaja Aston Villa) bermain dengan sangat baik, dan itu bagus. Kami pun mengalami masalah dalam hal taktik dan membutuhkan sedikit waktu lebih lama sampai akhirnya kami bisa mengatasinya," kata Klopp, kepada BT Sport, Sabtu 9 Januari 2021.

Photo :
  • twitter.com/AVFCOfficial

Lebih lanjut, Klopp menjelaskan, skuad remaja Villa telah menyadari bahwa tim besutannya masih kurang piawai dalam melakukan operan dan pergerakan tanpa bola.

"Kami menemukan masalah pada operan dan pergerakan, mereka terlalu banyak salah. Kami jadi sulit mendapatkan peluang dan melepaskan tembakan ke arah kiper, tapi kami bisa mengubahnya di babak kedua," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya